1. Kalahkah Juventus 1-7
Rivalitas AC Milan dan Juventus, yang disebut sebagai ‘dua tim
terbesar Italia’, memanas setelah laga ini.Juventus mulai mendominasi
liga dan ‘menguasai’ kota Turin menyusul berakhirnya era Il Grande
Torino akibat tragedi Superga yang menimpa sang rival sekota pada 4 Mei
1949.Turin diguyur hujan deras ketika Milan datang berkunjung pada 5
Februari 1950. Meski skuatnya dikabarkan kelelahan, Juventus tetap
difavoritkan untuk mengalahkan Milan. Namun yang terjadi justru
sebaliknya. La Vecchia Signora dipaksa bertekuk lutut oleh Milan yang
dimotori trio Gre-No-Li ( Gunnar Gren, Gunnar Nordahl, Nils
Liedholm).Nordahl sendiri mencetak hat-trick dan Milan menang telak 6-1.
Kemenangan fantastis ini masih hidup di hari para tifosi Milan bahkan
hingga sekarang.
2. Scudetto 1951
Setelah Perang Dunia II, AC Milan menjelma jadi salah satu tim
terdepan di persepakbolaan Italia. Dengan serangan berpusat pada trio
Gre-No-Li asal Swedia, Milan merajalela.Milan meraih Scudetto 1951 dan
itu merupakan awal dari sederet kesuksesan yang mereka rengkuh pada era
tersebut. Di antaranya adalah Scudetto 1955, 1957 dan 1959 serta dua
gelar dari Copa Latina pada 1951 dan 1956.Gre-No-Li sendiri kemudian
menjadi cetak biru tim-tim Milan di masa depan.
3. European Cup 1963 vs Benfica
Di era 1960-an, nama Nereo Rocco mengemuka berkat sistem permainan
baru yang diperkenalkannya, yaitu catenaccio.Dengan sistem inilah, plus
perekrutan pemain-pemain seperti Gianni Rivera dan Jose Alafini, Milan
sukses menjinakkan Benfica 2-1 di Wembley untuk merengkuh trofi European
Cup pertamanya pada 1963.Poros pertahanan Milan di laga tersebut tak
lain adalah Cesare Maldini.Beberapa dekade berselang, sang putra Paolo
Maldini sukses mengikuti jejak Cesare mengangkat trofi kompetisi
antarklub paling elit di ranah Eropa.
4. European Cup & Intercontinental Cup 1969
Inter Milan besutan Helenio Herrera mendominasi di era 1960-an dan
membuat AC Milan tenggelam dalam bayang-bayang sang rival sekota.Namun,
gara-gara itu pula, Milan terlecut untuk bangkit dan mendapatkan
hasilnya di akhir dekade tersebut setelah sukses menciptakan
keseimbangan tim yang solid.Pada tahun 1969, Milan berhasil menaklukkan
Ajax yang dilatih Rinus Michels dan dimotori pemain legendaris Johan
Cruijff dengan skor meyakinkan 4-1 di Santiago Bernabeu untuk merebut
gelar European Cup keduanya. Setelah itu, Milan juga mengangkat trofi
Intercontinental Cup perdananya dengan menjinakkan Estudiantes berkat
kemenangan 3-0 di San Siro dan skor 1-2 di La Bombonera (agregat
4-2).Milan menutup dekade yang penuh rasa frustasi itu dengan akhir nan
gemilang.
5. Silvio Berlusconi 1986
Silvio Berlusconi dicintai karena dialah yang menyelamatkan AC Milan
dari periode kelam usai kembali dari Serie B ke kasta tertinggi
Italia.Pada 20 Februari 1986, Berlusconi mengambil alih Milan,
menginvestasikan dana dalam jumlah besar, dan menghindarkanRossoneri
dari kebangkrutan.Berlusconi lalu merekrut Arrigo Sacchi sebagai pelatih
serta memperkuat skuat Milan dengan tambahan amunisi baru berkelas
dunia dalam diri trio Belanda Ruud Gullit, Marco van Basten dan Frank
Rijkaard.Selain dicintai para pendukung Milan, Berlusconi juga dibenci
kubu rival karena mereka menilai kekuatan finansial Milan didapat berkat
pengaruh sang bos baru di dunia politik.Namun, tak bisa dibantah bahwa
Berlusconi lah yang sudah mengembalikan Milan ke level elit setelah
sebelumnya sempat tenggelam.
6. AC. Milan vs Maradona 1987/88
Pada musim tersebut, AC Milan meraih Scudetto pertamanya sejak 1979.
Sampai sekarang, Scudetto itu adalah Scudetto tersulit yang pernah
dimenangi oleh Milan.Dipimpin pelatih brilian Arrigo Sacchi dan
diperkuat sederet talenta istimewa dari Franco Baresi, Mauro Tassotti,
Ruud Gullit hingga Marco van Basten, Milan ternyata tak bisa begitu saja
merajai Italia.Penyebabnya adalah Napoli. Napoli merupakan saingan
berat Milan waktu itu. Selain memiliki bintang-bintang seperti Careca
dan Circo Ferrara, skuat Napoli juga dihuni seorang pemain legendaris
bernama Diego Maradona.Setelah bersaing dari awal, Milan akhirnya
berdiri di puncak Italia dengan keunggulan hanya tiga poin dari Napoli.
Selisih tiga poin itu didapat Milan berkat kemenangan dramatis 3-2 di
Naples pada penghujung musim.
7. AC Milan & Steaua Bucureti 1989
AC Milan meraih gelar European Cup ketiganya dengan menghancurkan
Steaua Bucuresti 4-0.Masing-masing dua gol dari Ruud Gullit dan Marco
van Basten membawa Milan era Sacchi/Berlusconi menghajar habis sang
wakil Rumania di Camp Nou pada 24 Mei 1989.Saat itu, persepakbolaan
Italia merupakan yang terbaik di dunia dan Milan adalah klub yang
berdiri di puncaknya.Pada tahun itu juga, Rossoneri menciptakan reputasi
hebat di Eropa, yang mereka pegang sampai sekarang.
8. Kalahkan Barcelona 4-0 1994
Pada titik ini, European Cup sudah berganti nama menjadi Liga
Champions.AC Milan merengkuh gelanya yang kelima dengan mempermalukan
raksasa Spanyol Barcelona, yang memiliki Romario dan Hristo Stoichkov,
pada partai final 18 Mei 1994 di Athena.Dilatih master tactician Fabio
Capello dan diperkuat pemain-pemain hebat dari belakang sampai depan
semisal kiper Sebastiano Rossi, Mauro Tassotti, Paolo Maldini, Demetrio
Albertini, Zvonimir Boban, Marcel Desailly, Dejan Savicevic serta
Daniele Massaro, Rossoneri menggilasBlaugrana empat gol tanpa
balas.Massaro mencetak dua gol, sedangkan Savicevic dan Desailly
masing-masing menyumbang satu.Trofi elit Eropa, dipadu dengan catatan
impresif 58 laga tak terkalahkan di Serie A antara 1992 sampai 1994, pun
menegaskan status Milan era tersebut sebagai salah satu tim terbaik
sepanjang sejarah.
9. Kalahkan Inter Milan 0-6
Selisih skor setelak ini dalam Derby Della Madonnina mungkin sulit
kita saksikan lagi di masa mendatang.AC Milan menang dengan sangat
meyakinkan. Skor 6-0 yang tercipta pada 11 Mei 2001 ini merupakan rekor
kemenangan terbesar dalam bentrokan dua rival sekota ini di Serie
A.Gianni Comandini mencetak dua gol di babak pertama. Federico Giunti
menjadikannya 3-0 di awal babak kedua sebelum Andriy Shevchenko
memperparah luka Inter dengan brace-nya. Di penghujung laga, Serginho
menutup pesta.
10. Balas Dendam di Athena
Gelar European Cup/Liga Champions terkini yang diraih AC Milan adalah
pada 2007 silam. Itu merupakan gelar ketujuh Rossoneri di kompetisi
elit ini.Milan memenanginya dengan cara terbaik – dari sudut pandang
mereka, yakni dengan mengalahkan tim yang di dua edisi sebelumnya
membuat sang raksasa Italia gigit jari Istanbul. Tim itu adalah
Liverpool.Pada final tahun 2005, Milan dibuat menangis oleh The Reds
setelah keunggulan tiga gol di babak pertama musnah pada paruh kedua dan
mereka kalah lewat adu penalti.Dua tahun berselang, Milan dan Liverpool
bertemu lagi di partai puncak Liga Champions. Kali ini, duel bertempat
di Olympic Stadium, Athena.Jalan ceritanya berbeda. Filippo Inzaghi
membawa Milan memimpin 2-0 dengan golnya pada menit 45 dan 82. Tak
seperti laga dramatis di Istanbul, Liverpool hanya bisa menipiskan
selisih skor melalui Dirk Kuyt satu menit jelang bubaran.Skor akhir 2-1
dan Milan pun sukses membalaskan dendam atas Liverpool sekaligus kembali
menegaskan diri sebagai klub nomor satu di Eropa.Sukses Milan itu
semakin komplet dengan jatuhnya gelar top scorer dan pemain terbaik
turnamen kepada maestro mereka asal Brasil, Kaka. (Sumber: Bola.net)