Sabtu, 30 Juli 2011

Jumat, 29 Juli 2011

( Bagian 16 ) Vonis Hukuman

Waktu terus berlalu begitu cepat. Setelah melalui proses penyidikan serta pengadilan yang lama dan berbelit selama lebih dari 2 bulan, akhirnya hari ini Arya harus mendengar vonis yang akan dibacakan oleh hakim. Matanya terlihat semakin kuyu, sementara wajahnya yang dulu kelihatan berseri kini dihiasi lingkaran hitam di sekitar kelopak matanya. Lingkaran yang menandakan betapa berat beban yang dia pikul akibat tuduhan yang tidak pernah dilakukannya.

Kamis, 28 Juli 2011

( Bagian 15 ) Konfrontir

Gambar Minjam dari M hariyanto
Hari terus berganti dengan cepat seperti detak jantung Aneeva Desy Antari yang terus ditelikung kekalutan. Sudah dua hari ini suaminya ditahan di kantor polisi. Bait-bait tanya yang telah bertahta sejak blow up kasus kerusuhan itu terjadi, kini semakin membesar. Seperti guliran bola salju yang semakin membesar seiring makin jauhnya dia bergulir menggilas hamparan salju yang dilaluinya.

Hari ini seperti yang telah direncanakannya tadi malam, Anee berencana mau menjenguk suaminya di tahanan kepolisian. Pagi-pagi sekali Anee sudah sibuk menghubungi salah seorang teman baiknya yang bekerja di sebuah kantor pengacara terkenal di kotanya tersebut. Seperti pembicaraan yang telah dilakukannya sejak penahanan Arya, sang sahabat bersedia menjadi pengacara untuk suaminya. Bukan hanya itu demi jalinan persahabatan mereka, dia bersedia mendapat bayaran yang jauh dari standarnya selama ini.

Ibuku Inspirasiku

gambar dari dendemang
 
Ibuku Adalah Batas Logikaku
Ibuku Adalah Buku Kehidupan
Ibuku Adalah Perempuan Tertangguh
Ibuku Adalah Cawan Cinta Yang Tak Habis Kureguk
Ibuku Adalah Setiap Tarikan Nafasku
Ibuku Adalah Pembelajar Kehidupan Ulung
Ibuku Adalah... Dia Tak Terdefinisikan !
Kumpulan kata-kata dari grup FB Cinta Yang Halal ini membuatku teringat pada sesosok wanita yang begitu aku hormati yakni ibuku. Ibuku hanyalah seorang wanita desa yang sedari kecil terbiasa hidup dengan kesederhanaannya, dengan ketangguhannya dalam mengarungi samudera kehidupan yang kadang di mata orang lain tidak adil. Sesosok wanita yang hidup dengan jubah keikhlasannya dalam menghadapi coba dan goda. Pokoknya wanita yang istimewa menurutku.

Selasa, 26 Juli 2011

( Bagian 14 ) Penyidikan

Jarum jam terasa begitu lambat berputar. Detak gemerisiknya terdengar memilukan hati Arya yang saat ini tengah menjalani pemeriksaan. Sejak menginjakkan kakinya di kantor polisi tadi Arya langsung digelandang ke ruang interogasi. Di sana telah menunggu beberapa petugas yang bersiap untuk menginterogasinya.

" Hemm jadi ini orang yang menjadi otak kerusuhan tempo hari? " Kata seorang polisi yang bertampang paling angker.

Minggu, 24 Juli 2011

( Bagian 13 ) Penggerebekan

Sore baru saja berlalu dengan kesenduan yang masih menyelimuti Arya dan Anee istrinya. Sejak breaking news tadi siang, Arya lebih banyak terdiam dalam angannya. Entah sudah berapa lama dia terpaku seperti itu. Anee hanya bisa melihat Arya yang biasanya ceria dan humoris kini berubah jadi pendiam dan cenderung menyendiri.

Tak terhitung sudah berapa kali ini Anee perhatiin suami tercintanya tersebut terpekur. Seringkali Anee melihat tiba-tiba suaminya menarik dan menghela nafasnya panjang-panjang. Sesekali dia juga menggaruk-garuk kepala bermahkota rambut keriting tersebut. Entahlah kebingungan itu harus diakhiri dimana? Anee sendiri juga terlarut dalam kebingungan. Dan sejak matahari terbenam tadi Arya tafakkur diam dalam munajahnya terhadap sang pencipta.


Sabtu, 23 Juli 2011

( Bagian 12 ) Berita Sesat

Arya siang itu duduk berbincang-bincang dengan Anee istrinya. Sesampainya di rumah kemarin sore dari Mojokerto Arya langsung membersihkan diri dan lebih banyak diam merenung. Setelah beristirahat sampai malamnya, baru hari ini Arya bisa bercerita kepada istrinya tentang kejadian kemarin. Mulai dari keberangkatannya sampai kepulangannya dari Mojokerto semua diceritakan dengan detail kepada istrinya.

Anee hanya takzim mendengarkan barisan kata dari suara serak sang suami itu terus membanjiri gendang telinganya. Sesekali Anee bertanya jika ada bagian cerita suaminya yang dirasanya missing. Setelah bercerita cukup lama, akhirnya Arya sampai pada bagian akhir ceritanya tepat ketika matahari hampir mencapai puncaknya. Saat itu sayup-sayup terdengar breaking news dari sebuah stasiun televisi khusus berita yang terdengar dari pesawat telivisi tetangganya.

Wali Band Musikus Pesantren

Wali Band adalah grup musik yang didirikan tanggal 31 oktober 1999. Grup band yang bermarkas di Ciputat Timur Tangerang selatan bernaung di bawah label Nagaswara. Anggota Wali band semuanya adalah alumni dari UIN Syarief Hidayatullah Jakarta. Selain itu mereka semua adalah alumni pesantren.

Pada awal berdirinya band ini bernama FIERA yang beranggotakan; Fa'ank sebagai Vokalis, Tomi di posisis Drum,  Endang pada Bass. Raden di Gitar II dan Apoy pada Lead gitar. Pada tahun 2007 Endang dan Raden keluar dari Band. Posisi Endang pada Bass digantikan oleh Nunu dan Posisi Gitar II ditiadakan sebagai gantinya ditariklah Ovie untuk berperan sebagai Keybordist. Nama FIERA berganti menajdi wali. Seiring berjalannya waktu akhirnya Nunu dengan alasan tak bisa meninggalkan kesibukannya memilih mundur dari Wali.

Jumat, 22 Juli 2011

( Bagian 11 ) Membangun Opini

Seperti yang telah diskenariokan sebelumnya, tepat sehari setelah kerusuhan yang menggemparkan tersebut Joni mengirimkan video proses kerusuhan. Video yang telah dimanipulasi agar sesuai keinginannya bersama Pak Rudi dikirimkannya ke dua stasiun televisi yang sering menyiarkan berita. Selain itu Joni juga mengirimkannya ke aparat kepolisian.

Dua video berdurasi sekitar 10 menit dan 5 menit tersebut banyak sekali menshoot wajah Arya yang dishoot dari berbagai sudut. Tak hanya melalui video, Joni juga mengirimkan beberapa foto Arya di lokasi kerusuhan.

Kamis, 21 Juli 2011

( Bagian 10 ) Next Plan


Joni tersenyum puas melihat rencana yang dirancangnya bersama Beni berjalan sesuai skenario yang diinginkannya. Kurang dari 4 jam sejak kerusuhan pecah, Pemberitaan yang beredar di media cetak dan elektronik telah terfokus ke kasus kerusuhan tersebut. Awak media fokus menelisik berbagai hal yang bisa dikupas dari kejadian itu. Mulai dari dugaan bagaimana kerusuhan itu berawal, hal-hal pemicunya sampai dugaan-dugaan siapa dalang di balik semua itu tak lepas mereka kupas.

Rabu, 20 Juli 2011

( Bagian 9 ) Kegalauan Seorang Istri

Matahari telah terpeleset dari ketinggiannya. Perlahan sinarnya semakin kuat menarik bayang-bayang ke arah timur dan makin memanjang. Anee tampak gelisah di rumahnya. Langkah kakinya tak beraturan lagi saat dia mondar-mandir dari satu ruangan ke ruangan lain di rumahnya yang asri.

Sudah sejak 3 jam terakhir ini tak henti-hentinya televisi dan radio terus-terusan mengupdate berita kerusuhan yang terjadi di Mojokerto, kota di mana suaminya tadi pagi berangkat untuk menemui seorang sahabat karibnya yang berjanji untuk membantunya masuk ke kantor cabang perusahaannya yang baru. Dan yang semakin mencemaskan Anee adalah fakta bahwa lokasi kerusuhan dengan alamat yang dituju oleh Arya berdekatan.

Tiffany : If love is blind


People say that you're no good for me
People say it constanly
I hear it said so much
I repeat it in my sleep

Maybe i  am just a fool for you
Maybe you're no angel too

Selasa, 19 Juli 2011

Syair Rindu Untukmu


Mentari menebar secercah rasa
Beriring butiran bening memahkotai dedaunan indah
Memendarkan syair kerinduan untukmu yang di sana
Terpenjara dinding halus sang masa

Senin, 18 Juli 2011

( Bagian 8 ) Terjebak Kerusuhan

Seperti yang telah dibicarakan bareng Joni 2 hari yang lalu, hari ini Arya berangkat menuju Mojokerto. Dengan mengendarai bus umum dia berangkat ke sana. Selang sekitar sejam dia sudah sampai di tempat tujuan. Berjalan kaki Arya menuju ke tempat yang dibicarakannya bareng Joni. Waktu masih kurang dari 1 jam dari jadwal yang telah dijanjikan Joni. Arya mencari warung kopi yang terletak di dekat alun-alun untuk melepas lelah sambil menunggu Joni.

Mutiara Hati


Sebutir pasir terselip dalam cangkang tiram
Asing
Terisolasi dalam cairannya yang kemilau
Mengkristalkan keindahan

Minggu, 17 Juli 2011

( Bagian 7 ) Umpan

Hari telah beranjak siang.Mentari semakin meninggi melewati batasan setombak tingginya. Sementara semilir angin di pagi itu begitu menyejukkan. Arya termangu duduk di ruang depan rumahnya. Tangannya terus sibuk membolak-balikkan lembar demi lembar kertas koran yang baru dibelinya jam 7 pagi tadi.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...