Sabtu, 09 Juli 2011

Belajar Cinta SUci dari Film Rab Ne Bana Ne Jodi


Menikmati libur Galungan, hampir seharian aku gak membuka internet sama sekali. Hanya menonton acara di TV dan DVD Transformers 3 dan Snipper 4. setelah itu kembali menonton acara di TV sambil telponan sama yang tersayang. Malam itu tak sengaja aku pindahin chanel  ke MNC TV yang lagi memutar film Bollywood berjudul Rab Ne Bana Ne Jodi.

Film produksi 2008 tersebut berkisah tentang kehidupan sepasang suami istri yang baru menikah. Film ini dibintangi oleh Sahruk Khan, Anuska Sharma dan Vinay Patak Dalam film garapan Aditya Chopra ini Sahruk Khan berperan sebagai Surinder/Suri dan Raj.


Surinder seorang karyawan perusahan listrik Punjab Power adalah seorang lelaki lugu yang terkesan culun. Dalam film ini dikisahkan bagaimana perjuangan seorang Suri untuk menggapai cinta Taani sang istri yang diperankan oleh Anuska Sharma. Pernikahan mereka sebenarnya bukan karena saling cinta, tapi atas wasiat terakhir ayah dari Taani.

Taani sendiri dikisahkan sebagai seorang wanita yang mengalami trauma atas pernikahan, karena calon suaminya meninggal akibat kecelakaan mobil seminggu menjelang pernikahan mereka. Kejadian itu membuat Taani sangat terpukul dan trauma dengan pernikahan. Demi melaksanakan wasiat sang ayah, Taani akhirnya menikah dengan Surinder.

Drama mulai terjadi setelah Suri dan Taani resmi menikah. Taani tak mau sekamar dengan Suri. Namun Suri menerimanya dengan sabar.

Berbagai upaya dilakukan oleh Suri untuk meraih cinta Taani. Suri mencoba mengeksplor segala sisi romantisnya. Namun sayang Taani tetap acuh dan tak menghiraukan Suri selayaknya suami. Hal itu tak membuat Suri menyerah dan berputus asa. Bahkan dia semakin bersemangat untuk merebut cinta Taani.

Suatu hari ada selebaran lomba menari. Taani yang hobi menari menyodorkan formulir tersebut ke Suri untuk membahasnya. Suri sangat suka saat melihat sang istri tersenyum kepadanya. Dia yakin jika Taani mulai suka kepadanya. Karena itu Suri menytujui ajakan sang istri untuk ikutan lomba.

Saat perlombaan menari tersebut, Suri mendapatkan ide untuk menggugah rasa cinta sang istri kepadanya. Dalam perlombaan itu selain tampil sebagai diri sendiri, dia juga mendaftar dengan memakai nama Raj. Berbalik 180 derajat dari Suri yang culun dan lugu, Raj disini berpenampilan modis dan keren banget.

Kisahpun berlanjut saat Taani berkenalan dengan Raj dan mulai suka sama Raj. Seiring dengan rasa cinta yang semakin membesar terhadap Raj tersebut, Taani merasa bersalah dan berdosa karena jatuh cinta bukan pada yang berhak dicintainya. Dia merasa berdosa karena sejak perkenalan dengan Raj, dia hampir terlupa sama Suri yang begitu baik padanya.

Saat sama-sama dalam kebimbangan hati Taani dan Surinder alias Raj sama-sama pergi ke kuil untuk berdo'a. Seakan mendapatkan jawaban atas do'a masing-masing, Taani tersadar kalau dia telah mengkhianati kebaikan suaminya denga memendam rasa terhadap Raj. Karena itu dia segera meminta maaf terhadap suaminya.

Taani semakin terkejut saat tahu bahwa Raj dan Suri adalah orang sama. Suri menyamar menjadi Raj hanya untuk berjuang meraih cintanya. Mengembalikan kecerian Taani yang sempat hilang karena tragedi yang merenggut nyawa calon suaminya dulu.

Taani sangat terkesan dengan perjuangan suaminya untuk memperjuangkan cintanya. Akhirnya Taani dan Suri hidup bahagia. Mereka menikmati hadiah dari keikutsertaannya di lomba menari dengan jalan-jalan ke Jepang.

Dari kisah di film tersebut satu hal yang sangat saya suka adalah ketulusan cinta Suri alias Raj terhadap Taani. Bagaimana Suri bertahan dan bersabar menghadapi perlakuan sang istri. Kesabaran dan ketabahan Suri dalam meraih cinta sang istri.

Hal yang paling aku suka dari film ini adalah saat Suri berkata " Aku mencintaimu tulus. Tak mengharapkan balasanmu. Karena aku melihat Tuhan di dirimu " Kata-kata yang sangat bermakna. Mencintai pasangannya dengan tulus tanpa mengharapkan pamrih. Bahkan jika harus menderita demi sang istri, Suri mau melakukannya. Benar-benar film yang bagus ceritany.

Denpasar, 09072011.2036
Masopu

Dedicate to D A T. I Wish I can do it.
Semoga aku bisa setabah tokoh Surinder dalam Film tersebut. AMien

7 komentar:

  1. jujur, aku dah berkali2 lihat film ini.. tp ttp aja masih pingin lihat lagi.. ah, anda smua suami memperjuangkan cintanya spt Suri..

    BalasHapus
  2. Wah bagus dong mbak
    saya malah baru lihat sekali mbak
    itupun sekilas-sekilas mbak
    salam

    BalasHapus
  3. Ingin belajar seperti surinder yk memaknai cinta begitu dalam ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Surinder begitu memaknai cintanya yang suci, dia mau berjuang untuk cintanya. Salam

      Hapus
  4. mencintai diri seseirang karena melihat tuhan pada dirinya adalah salah

    BalasHapus
  5. Berarti kalau sudah menikah dan berhubungan, apa gak gila berhubungan dengan tuhan> GIla kan??

    BalasHapus
    Balasan
    1. "mencintai diri seseirang karena melihat tuhan pada dirinya adalah salah
      Berarti kalau sudah menikah dan berhubungan, apa gak gila berhubungan dengan tuhan> GIla kan??"

      Salah dari mana?
      Saat anda beribadah menurut agama yang anda anut, bukankah anda membayangkan/mengumpamakan bertemu Tuhan?
      Adakah yang salah dengan itu?

      Atau ungkapan
      "Tuhan lebih dekat dari urat nadi kita?"
      Tapi kita malah tega berbuat serong?

      Itu hanya ungkapan dari seorang yang begitu mencintai pasangannya. Dan itu ungkapan tertinggi untuk seseorang yang dicintai.
      Dengan mencintai seseorang seolah-olah dia melihat Tuhan di diri orang itu, berarti dia menunjukkan keseriusannya. Dengan selalu ingat bahwa sosok Tuhan selalu menyertai orang yang dicintai, dia akan menjaga cintanya setulus hati. Kemungkinan untuk berkhianat lebih kecil.
      Tidak seperti orang kita (Indonesia) yang dalam segala aspek berjanji/bersumpah atas nama Tuhan, tapi kelakuannya lebih parah dari maling kelas berat.

      Baca suatu kalimat jangan dilihat dari satu sudut mas. Lihat dari banyak sudut.

      Hapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...