Jumat, 14 Oktober 2011

Penyesalan

andreafrian
            Xsisi tertegun. Wajahnya terpekur dalam galau. Air matanya terus membanjiri pipinya. Rambutnya yang biasanya rapi kini terlihat awut-awutan. Tubunya yang terduduk di sudut ruangan terguncang keras akibat tangisannya yang tak juga mau berhenti.

           " Kenapa aku khilaf? Aku telah mengkhianati kepercayaan yang ibu-bapak berikan. Kenapa aku begitu bodoh terbuai bujuk rayuannya Ferdy. Aku benar-benar telah menjadi manusia kotor! " gumam Xsisi.   

            Kembali terbayang kejadian yang baru saja terjadi di dalam kamarnya tersebut. Matanya terus memandangi tubuh lelaki muda yang baru saja merampas harta paling berharga yang dia punya. Kini, dengan hanya memakai selimut tubuh itu lelap dalam tidurnya. Tak terlukiskan sama sekali sesal di wajah itu. Wajah yang tadi dengan rakusnya melumat setiap inchi tubuh Xsisi tanpa merasa takut akan dosa. Seulas senyum tipis tersungging di wajah Ferdy.


              Xsisi segera bangun dari duduknya. Dihampirnya lelaki yang terlelap di ranjang tersebut. Sekali sentak, selimut yang menutupi tubuh polos lelaki tersebut telah berpindah tempat. Selimut tersebut kini teronggok di lantai. Ferdy terkesiap kaget. Dia segera terbangun, saat dinginnya hembusan AC memapari tubuhnya yang hanya terbungkus celana boxer selutut.

" Ada apa Xsi?" tanya Ferdy sesaat setelah dirinya mampu menguasai emosinya.

" Fer apa yang telah kita lakukan tadi?" tanya Xsisi dengan emosi yang membuncah.

" Kita melakukan apa yang biasa orang lakukan Xsi. Kenapa kamu bertanya hal itu? " tanya Ferdy dengan gurat muka penuh kekagetan.

" Tetapi kita tidak boleh melakukannya Fer. Kita masih belum terikat pernikahan." bentak Xsisi sambil memukul-mukulkan tangannya ke dada Ferdy yang terduduk di bibir ranjang.

" Bukankah kita saling cinta " tanya Ferdy sambil merusaha menangkap tangan Xsisi.

" Iya kita saling cinta. Tetapi tak seharusnya kita melakukan perbuatan ini Fer! " kata Xsisi dengan suara yang makin keras.

" Aku hanya ingin membuktikan cintamu padaku Xsi. Kalau kau benar-benar mencintaiku, pasti kau tak akan berat memberikan sesuatu yang paling berharga dalam hidupmu." Ferdy berkata pelan sambil memeluk tubuh Xsisi yang masih terlihat syok.

" Tapi bukan ini caranya Fer. Kalau memang kamu mencintaiku, kenapa tidak kau lamar saja aku. " tanya Xsisi dengan suara yang agak melemah.

" Xsi aku ingin segera melamarmu. Karena itulah aku ingin menguji dulu sejauh mana kau mencintaiku. " terang Ferdy sambil mengusap rambut hitam Xsisi.

" Ta... ta...tapi......." kata-kata Xsisi segera terhenti saat jari telunjuk Ferdy diletakkannya di bibir Xsisi.

" Xsi aku minta maaf. Kita sudah terlanjur melakukan kesalahan ini bersama. Sebagai pacar harusnya aku menjaga diri dan kehormatanmu. Jadi tak seharusnya aku menjerumuskanmu dalam perbuatan terkutuk ini Xsi. Sekali lagi maafkan aku ya. " kata Ferdy sambil memandangi mata sembab Xsisi.

             Mata Ferdy terus memandangi mata Xsisi. Ferdy mencoba menundukkan api amarah yang masih membara di dada Xsisi. Sejak awal berpacaran, Ferdy sudah tahu kalau Xsisi paling gak bisa ditatap terus matanya. Hal ini kerap Ferdy lakukan untuk meluluhkan hatinya Xsisi tiap kali mereka bertengkar. Xsisi yang mendapat perlakuan seperti itu, tidak bisa berbuat apa. Perlahan-lahan pandangan matanya turun dan tangisnya perlahan-lahan mereda.

" Fer aku sudah ternoda kini. Maukah kamu segera melamarku? " tanya Xsisi dengan suaranya yang parau karena menahan tangisnya yang belum lagi terhenti.

" Iya Xsi. Aku akan segera melamarmu. " jawab Ferdy dengan seulas senyum menghias bibirnya.

" Kapan Fer kamu melamarku? " tanya Xsisi sambil menengadahkan wajahnya sebentar.

" Segera Xsi. Tapi saat ini ijinkan aku untuk bekerja dulu. Uang tabunganku sudah habis. Aku kan tidak mungkin melamarmu tanpa punya uang tabungan." jawab Ferdy meyakinkan xsisi.

" Jangan lama-lama ya. Aku takut kalau aku hamil duluan nantinya. " 

" Iya Xsi. Kamu jangan nangis lagi ya. " pinta Ferdy.

" Iya Fer." jawab Xsisi lemah.

" Satu lagi, jangan tanya-tanya lagi kapan aku akan melamarmu.Aku pasti akan melamarmu. " kata Ferdy berusaha meyakinkan Xsisi. Xsisi hanya mengangguk pelan. Perlahan diikutinya ajakan Ferdy untuk merebahkan tubuh merekan di ranjang yang telah ternoda tersebut.
Denpasar.15102011.1356

Masopu.

Note:
Mencoba memulai menulis lagi. Semoga tulisan yang aku awali ini nantinya bisa aku selesaikan n jadi buku.

4 komentar:

  1. mengundang rasa ingin tau gimana endingnya...hehe.

    BalasHapus
  2. @nawraizza
    Kelanjutannya baru sampai di bagian 4.
    Semoga bisa aku selesaikan ya.
    amien

    BalasHapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...