Minggu, 26 Februari 2012

Peningkatan Kualitas Wasit, Penting Untuk Pembinaan Pemain Muda


            Pembinaan pemain muda usia yang sedang digalakkan oleh PSSI di era kepemimpinan Djohar Arifin Husein merupakan salah satu cara memperbaiki kualitas pemain di masa yang akan datang. terlepas apakah nantinya Beliau akan tetap bertahan mengurus PSSI atau digantikan dengan pengurus yang lain, seharusnya program ini terus dilakukan. Namun ada hal lain yang juga tak kalah pentingnya dalam pembinaan pemain usia muda, yakni sektor wasit beserta aparat pendukungnya yakni Komdis.

            Kita semua sudah mengetahui, bahwa bibit-bibit usia muda yang bangsa ini miliki sejujurnya punya skill individu yang baik dan mampu bersaing dengan Negara-negara lain. Kita tentu masih ingat saat SSB yang berlokasi di Makasar pernah menembus 4 besar piala Danone. Atau keberhasilan kakak-kakak mereka selama dua tahun berturut-turut menjuarai AC Milan Throphy di Italia. Itu semua bukti bagaimana kualitas anak-anak muda Indonesia dalam bermain bola.

Pentingnya Pembinaan Usia Dini

                    Setelah masa-masa menjelang kejatuhan NH dan kawan-kawannya di PSSI dulu, saya memilih vakum menulis tentang PSSI. Bukan kecewa karena NH dijatuhkan, tetapi sejujurnya saya sudah melihat banyak teman-teman yang mengangkat masalah PSSI dan perjuangan melawan lupa. Perjuangan yang menurut saya tak akan pernah usai, karena pengusung rezim lama masih ada dan berkeliaran untuk membuat PSSI baru terlihat buruk di depan penikmat bola tanah air. Saya menyadari itu, karena mereka memang mengusai setidaknya 2 media televisi dan beberapa portal pemberitaan yang mampu menjadi corong mereka untuk menjegal PSSI dan semua programnya. Mereka berpegang pada prinsip “ Berita salah, jika diberitakan terus menerus lambat laun akan tertanam menjadi kebenaran bagi yang tidak bisa memilah dan memilih berita".

Rabu, 15 Februari 2012

Sang Malaikat Penolong

https://www.facebook.com/people/Malaikat-Penolong/100002627415138
Putaran roda mobil terus berpacu membelah hitamnya aspal jalanan. Iqbal yang duduk di belakang kemudi melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Sejuknya udara di pagi itu menggodanya untuk menurunkan kaca avanza-nya. Hanya separuh saja yang menutupi jendela mobil yang selalu setia menemaninya. Pandang matanya terus memperhatikan jalanan yang dilauinya. Sementara alunan lembut lagu-lagu dari letto lembut menyapu gendang telinganya.

Laju mobilnya melambat saat melewati sebuah pasar. Aktifitas yang lumayan padat sedikit banyak berpengaruh pada kelancaran lalu lintas di jalan itu. Riuh rendah berbagai suara sedikit banyak mengganggunya. Perlahan laju mobil yang dikemudikannya semakin lambat hingga hampir ke titik 10 km/jam.

Minggu, 12 Februari 2012

Terror Rawagede

http://rioardi.wordpress.com/2011/12/01/foto-foto-langka-agresi-militer-belanda-di-indonesia/rioardi.wordpress
            Lelah belum lagi lunas terbayar, saat sayup gemuruh tank berderak mendekat. Derap sepatu boot mengiringi pergerakannya. Getaran-getaran yang ditimbulkannya serasa mengguncang bale bambu tempatnya merebahkan diri. Baru kemarin perjanjian renville ditanda tangani, kini mimis-mimis rakus KNIL dan pasukan Belanda mengancam ketenangan penduduk Rawagede tempatnya tinggal.

" Kenapa selarut ini tank-tank Belanda sudah memasuki perkampungan ini. " gumam lelaki muda berusia sekitar 30 tahun tersebut sambil mengucek-ucek matanya. Suara adzan isya' dari surau telah berlalu tanpa sempat dirinya mendengar iqomat yang terlindas pusaran rantai-rantai tank dan derap sepatu boot. " Adakah mereka hanya ingin menempatkan pasukannya di sini? " kembali sebuah tanya berkumandang di benaknya.

Kamis, 09 Februari 2012

Malaikat Pembimbing

http://animaker131.deviantart.com/art/Guardian-Angel-147904735
Sejak peristiwa kedatangan ibu-ibu wali murid ke TPQ, Xixi terus mengalami teror. Kata-kata tak sedap sering terdengar ketika dirinya melewati sekumpulan ibu-ibu yang sedang bercengkerama di sore hari. Mulai dari sindiran halu sampai kata-kata kasar. Meski dirinya tak menghiraukannya, namun dirinya khawatir hal itu akan diikuti oleh beberapa orang anak-anak TPQ yang melihatnya.

" Assalamualaikum " sapa Xixi saat dirinya melewati beberapa orang ibu yang sedang duduk-duduk di teras rumah warga.

Senin, 06 Februari 2012

Taman Ujung, Istana Air Dari Timur

Tanggal 2 februari kemarin saat menikmati libur hari raya Galungan, saya menyempatkan diri melali ( Jalan-jalan = bahasa bali-red ) ke ujung timur pulau Bali. Tujuan awal saya dan teman-teman adalah Taman Soekasada Ujung  yang terletak di desa Tumbu kecamatan Karangasem. Taman ini berjarak sekitar 2-2,5 jam perjalanan darat dari Denpasar.
Koleksi Pribadi

Taman Ujung merupakan salah satu situs peninggalan kerajaan Karangasem yang terletak di lereng Gunung Agung. Taman yang didirikan oleh raja Karangasem terakhir I Gusti Bagus Jelantik ( 1909-1945 ) yang saat memimpin bergelar Anak Agung Agung AngLurah Ketut Karangasem . Taman yang mulai dibangun pada tahun 1919 dan diresmikam tahun 1921 ini awalnya memiliki luas sekitar 400 hr. Namun kini tinggal 10 hr saja karena dibagikan ke warga sekitar saat adanya "Land Reform".

Jumat, 03 Februari 2012

Penentangan

http://penabuluan.multiply.com/journal/item/597/Lena_Lena
Seminggu telah berlalu sejak pertama kali Xixi mulai mengajar anak-anak TPQ. Pelan tapi pasti berita tentang dirinya segera menyebar ke orang tua murid. Ada pro dan kontra yang datang menghampiri dirinya. Jamaah masjid terbelah karena peristiwa tersebut. Bagaimanapun mereka tahu siapa dia. Apa latar belakang dirinya. Dan hampir semua yang ada pada dirinya jamaah masjid tahu.

Matahari sore baru saja menyapa mayapada, setelah sejak pagi bersembunyi di balik awan. Pelataran masjid yang baru saja sepi ditinggalkan jamaah sholat ashar kembali ramai oleh sekumpulan ibu-ibu yang datang dengan suaranya yang berisik. Pak Kiai dan Xixi yang sedang mengawasi anak-anak TPQ belajar membaca Al Qur'an hanya mengira jika itu suara orang-orang sedang lewat di dekat masjid.

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...