Mentari enggan memamaparkan wajah cantiknya
Tuk menyambut hari baru yang memilukan
Burungpun takut sumbangkan merdu suaranya
Karena angkara telah bangun dengan seribu wajah kesesatan
Bumi yang tua tak mampu lagi jadi pawang
Hingga lumpur begitu mudahnya mengambang
menyembur laksana mata air
Semai nestapa tiada berakhir
Bumi tak lagi mau tenang
saat manusia semakin sewenang wenang
mwnghirup madunya tiada henti
hingga tiada lagi saripati
Dua tahu sudah lumpur menggelegak
Bumipun tak henti bergerak
Sang paku bumipun terpancing tuk berdahak
Tebar bencana yang semakin semarak
pasuruan, 22052008
BY MAsopu
note : mengenang 3 tahun tragedi lumpur lapindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar