Jumat, 29 Oktober 2010

Kemanakah Nurani Pemimpin Kita

 Disaat bangsa ini dilanda berbagai bencana alam yang membutuhkan pemikiran dan tindakan nyata dari seorang pemimpin bangsa ini, Presiden SBY malah kembali lagi ke Hnoi Vietnam untuk mengikuti kelanjutan KTT ASEAN disana. Setelah selama beberapa waktu beliau ada dan berkunjung ke daerah yang baru tersapu tsunami di Mentawai, esok hari beliau dijadwalkan terbang kembali ke Hanoi.
      Sejenak mari kita menoleh ke bagian lain dunia ini Tepatnya di Chile, Bagaimana perjuangan dan perhatian sang presiden Sebastian Pinera yang mau dan rela memimpin langsung proses penyelamatan dan evakuasi para pekerja tambang yang terjebak di reruntuhan tambang yang sedang mereka gali. Sang presiden rela dan mau untuk bergabung bersama tim evakuasi serta anggota keluarga yang menantikan proses penyelamatan tersebut.
      Tentu kita juga belu lupa bagaimana presiden Amerika serikat Barrack Obama tiba-tiba membatalkan kunjungannnya ke Indonesia yang sudah direncanakannya jauh-jauh hari hanya untuk memimpin dan mengkoordini proses penanganan tercemarnya Teluk Mexico akibat bocornya pipa minyak dari tambang lepas pantai yang dikelola British Petroleum.
     Menurut prof Iberamsyah " jika SBY tetap kembali ke Hanoi untuk mengikuti agenda KTT ASEAN, maka sesungguhnya SBY memang tidak mempunyai kepekaan jiwa atas berbagai bencana di tanah air. Menurut dia alangkah baiknya jika SBY untuk waktu yang tidak ditentukan agar tetap tinggal di dalam negeri guna memimpin proses penanganan bencana alam yang sedang marak ini.
      Setidaknya tirulah apa yang Sebastian Pinera lakukan di Chile sana. Memimpin dan memberi intruksi langsung penanganan bencana. Toh para pemimpin ASEAN akan tetap menyadari bahwa kepentingan penyelamatan dan penanganan korban bencana jauh lebih penting dan diprioritaskan untuk saat ini.
      Jadi janganlah nanti menyalahkan para bawahan jika ada kritikan tentang pemerintahan yang telat dan terkesan tanpa koordinasi dalam menangani setiap bencana yang melanda. Bukanlah salah para pengkritik jika nantinya SBY menjadi bulan-bulanan kritik, tapi karena SBY-lah yang memberi ruang untuk adanya kritik ini. Jika SBY tegas dengan tetap berada di Indonesia dan berkoordinasi langsung untuk penanganannya, selambat apapun prosesnya, setidaknya SBY telah menunjukkan upaya penanganan secara maksimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...