kala gerimis tak mampu sejukkan hati
derasnya airmata sesakkan nafas
tercampur anyir yang menyiksa
dari kumpulan jasad tak bertuan
tangis bocah iringi gemuruhmu
bersahutan memecah hening pagi
yang ternoda ganasnya amukanmu
tuk sucikan negeri ini
dari jasad-jasad penuh ambisi
tapi seakan tak terjadi suatu apa
tiada kau petik hikmah dari semua itu
ragamu masih menyimpan seribu ambisi
yang tertanam dalam kebekuan hatimu
tumbal yang jatuh tiiada arti
kau anggap hanyalah musibah
tak kau pertanyakan apakah gerangan
peringatan..........
cobaan..............
ataukah adzab yang datang
sebegitu bekukah hatimu?
hingga mata hatimu tak mampu terbuka
tuk menelaah diri
dari kejahilian yang membelenggu
sirnanya embun pagi
tersapu airmata tak terbendung
iringi sendunya kicau burung
melihat bumiku tak ramah lagi
langkah kaki lemah terantuk
tersaruk jasad yang terserak
tercampur puing reruntuhan
ukir kuasaMU ditiap alur cerita
nanar mata merentang jarak
menelaah yang masih tersisa
dari jasad-jasad tak nertuan
tuk bisa dikenali
tiap kejapan mata berubah haluan
yang tersirat hanyalah jasad dan puing
terserak tak tentu arah
bangkitkan iba perihkan mata
gerimis tak mampu lagi sejukkan hati
dari kegalauan yang terus hadir
mengiring airmata yang terus mengalir
dari sudut tiada terhenti
BOGOR. JANUARI 2005
BY Masopu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar