Sabtu, 23 Oktober 2010

PUTUSNYA URAT MALU ANGGOTA DEWAN


    Dengan iringan demo dari kelompok BENDERA, anggota DEWAK KEHORMATAN DPR berangkat studi banding ke Yunani. Kepergian mereka yang terkesan memaksakan diri ditengah suasana duka akibat rentetan bencana alam yang menimpa Indonesia. Dengan dalih belajar ETIKA berpolitik ke Yunani mereka tetap nekad berangkat, Sementara di bagian lain bangsa ini masyarakata kita masih terkena dan dalam suasana duka akibat banjir mulai dari Wasior, Bandung Barat, seputaran Jakarta juga masih dikepung banjir serta kondisi beberapa gunung yang siap memuntahkan lahar amarahnya. Belum lagi kebakaran hutan yang telah mengekspor asapnya ke jiran sebelah menurut saya lebih memerlukan penanganan daripada STUDY BANDING ke sana.
   Berdasarkan sumber berita  yang diterbitkan oleh FITRA bahwa anggaran kunjungan kerja DPR ke sejumlah negara mecapai 19,5 Trilyun rupiah, BANDINGKAN dengan dana JAMKESMAS yang HANYA 4,5 trilyun. Hal ini bagi saya semakin menimbulkan tanda tanya dan juga menurunkan keyakinan saya bahwa anggota DPR hanya mencari kesempatan berlibur gratis dengan dalih kunjungan kerja. Bahkan menurut sumber sekretariat DPR yang diwawancara oleh salah satu Stasiun Tv nasional menyebutkan bahwa dari jumlah rombongan sebanyak itu, hanya beberapa orang yang benar-benar melaksanakan tujuan awalnya. Sisanya hanya pelisir dan belanja.
   Belum lagi masalah studi banding ke YUNANI diklarifikasi secara TUNTAS, Sekretariat DPR melansir berita tentang rencana pemugaran rumah dinas DPR di Kalibata, yang ditengarai penuh dengan nuansa korupsi. Berdasarkan sumber kontraktor yang menangani pemugaran rumah dinas itu bahwa biaya per unitnya hanya sekitar 156 juta. Dana yang diajukan untuk merenovasi rumah dinas tersebut senilai 900 juta per unit.
   Dengan berbagai prestasi yang mereka torehkan saat ini timbul tanda tanya besar tentang ETIKA dan MORAL anggota DEWAN TERHORMAT. Apakah sudah hilang urat malunya ataukah memang sudah mati NURANI MEREKA. Hingga tiada berempati dan bersimpati atas derita yang sebagian besar rakyat rasakan akibat banyaknya bencana yang terjadi.
   Masih pantaskah anda-anda yang disana dianggap terhormat dan dihormati? jika anda tiada bisa menghormati arti AMANAT berupa JABATAN yang saat ini anda nikmati. Ingatlah nantinya akan ada masanya bagi anda untuk mempertanggungjawabkan AMANAT yang anda terima saat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...