Jumat, 22 Oktober 2010

Surat untuk wakil rakyat

SURAT UNTUK WAKIL RAKYAT TERHORMAT

Kepada wakil rakyat yang TERHORMAT
   Surat ini hanyalah ungkapan hati saya sebagai rakyat kecil yang merasa kecewa dengan apa yang telah anda-anda semua lakukan selama ini. Saya tidaklah benci anda sebagai personal, pemimpin, pengurus partai ataupun anggota Dewan. Yang saya benci hanyalah ATTITUDE anda yang merasa sok benar atas apa yang anda-anda semua lakukan.
    Janganlah anda menjual suara hati saya yang telah saya berikan saat pemilu kemarin untuk membantu anda mendapatkan kursi di keanggotaan DEWAN yang TERHORMAT ini. Janganlah anda-anda mengatasnamakan untuk kepentingan saya apa yang anda perjuangkan disana, jika itu hanyalah untuk menaikkan popularitas anda pribadi dan juga hanya untuk mendapatkan kesempatan berlibur gratis dengan dalih untuk studi banding dengan negara lain.
     sementara saat anda-anda semua beragkat studi banding ke negara lain disana. dibagian lain negeri ini masih banyak rakyat yang menderita karena berbagai bencana alam yang menimpa, wabah kemiskinan dan gizi buruk serta masih tingginya angka pengangguran dan buta aksara di negara yang saya cintai ini.
     Jika memang anda merasa sebagai wakil dari rakyat kecil di keanggotan dewan perwakilan rakyat yang terhomat tersebut, mengapakah terkesan anda tidak berempati dan bersimpati dengan apa yang saya dan rakyat lainnya rasakan selama ini. Terus terang saya kecewa dengan kinerja yang anda-anda tunjukkan selama ini. Anda-anda hanya cepat membuat keputusan saat ada rencana untuk mengadakan studi banding atau kunjungan kerja ke negara lain, Tapi terkesan berputar-putar dan lama saat sidang membahas mengenai proses penanganan bencana alam, rencana pembangunan daerah, serta membahas undang-undang yang mengatur mengenai hajat hidup orang banyak Semisal UU tipikor dan berbagai kebijakan lainnya.
      Anggota dewan yang terhormat
     Masih banyak kok yang bisa anda lakukan untuk bangsa ini tanpa anda harus sering-sering studi banding keluar negeri. Karena hal itu bisa dipelajari lewat literatur-literatur terkait, yang bisa kita searching secara gratisan di berabagai situs. Jikalau harus studi banding ke negara yang bersangkutan, bisakah anggarannya diminimalisir, misalnya dengan mempersingkat kunjungan, mengurangi jumlah anggota rombongan ( kan tidak berarti semua anggota komisi terkait harus berangkat, apalagi dengan anggota keluarganya segala ).
     Anggaran anda untuk studi banding adalah dari uang pajak yang rakyat bayarkan. Sementara masih banyak rakyat kecil (yang mungkin juga konstituen anda waktu pemilu) yang hidup kekurangan. Jadi alangkah lucunya jika rakyat yang anda wakili hidup kekurangan dan susah payah membayar pajak hanya untuk membayar ongkos perjalan anda yang masih bisa dipertanyakan lagi untung-ruginya untuk pembangunan negara ini.
     Saya memanglah tidak sepandai dan sehebat anda dalam berdebat disana. Terus terang sebenernya saya sangat kecewa dengan semua ini. Saat ada bencana beberapa anggota dewan malah asik berkeliling Eropa dengan dalih Studi banding, Sementara yang lainnya malah asik berdebat mengenai penanganan bencana yang lambat. Jika hanya itu yang bisa anda lakukan, lalu kapan penanganan bencana ini kan dilakukan?????
     Hentikanlah debat kusir yang tiada ujung-pangkalnya tersebut. sekarang yang terpenting adalah sesegera mungkin anda-anda kerahkan orang-orang partai yang mendukung anda untuk menjadi kelompok yang pertama-tama menolong para korban bencana. Dirikanlah posko kemanusian disana. Jangan hanya menjelang pemilu anda berlomba-lomba mendirikan posko seakan dana anda melimpah, tapi pas ada bencana anda lambat karena birokrasi yang sengaja anda persulit sendiri.
     Anggota dewan dan pemimpin serta pengurus partai yang terhormat.
     Sekarang sudah bukan jamannya lagi bagi anda mengkritisi pemerintahan dengan kata-kata yang tiada perwujudannya. Kritiklah pemerintahan yang sedang berjalan ini dengan prestasi kerja anda yang bisa dibanggakan. Karena kalau hanya dengan kritikan kata-kata, menurut saya itu tidak jauh beda dengan debat kusir di warung kopi, tiada akan pernah terealisasi. Hanya akan menghasilkan kesepakatan tanpa ada tindakan. Maukah anda dicap sebagai ahli debat kusir????
      Tunjukkan jika anda memang jago memobilisasi massa pendukung anda, bukan hanya untuk kepentingan kampanye parpol selama pemilu dan pemilukada. Tapi anda mampu dan jago memobilisasi massa anda untuk menjadi garda terdepan dalam menangani bencana alam. Dengan begitu tanpa anda susah payah lagi di masa kampanye yang akan datang, anda akan dengan mudah melenggang meraih kemenangan. Biarlah pemerintahan terasa lambat menangani situasi ini, tapi tidak dengan anda. karena saya yakin masih ada kok anggota-anggota dewan ini yang mau dan mampu melakukannya.
      Demikiannlah ungkapan hati saya selaku rakyat kecil di negeri ini. Saya tidaklah benci dengan politik, tapi saya tidak suka dengan suatu masalah yang sengaja dipolitisir. Anda hebat, bukan karena kemampuan anda berdebat dan mempolitisasi suatu masalah, Anda hebat jika saat anda mempunyai kesempatan, anda pergunakan kesempatan itu untuk menunjukkan prestasi kerja anda. Selamat berjuang dan semoga anda memang pantas bergelar wakil rakyat, bukan bergelar tukang politisir kepentingan rakyat kecil.
      Semoga TUHAN selalu meridlo'i langkah-langkah kebaikan yang anda lakukan dan jika anda terjerumus,semoga pintu taubat untuk anda masih kan terus terbuka. Amien . Dan maaf jika kata-kata saya ada yang kurang berkenan.Wassalam


   Hormat saya


NB : saya tidak menggunakan kata-kata kami atau kita, karena saya tidak mau dianggap mencatut nama orang-orang yang merasa dikecewakan dengan dagelan para badut politik kita.      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...