inilah.com |
Masih teringat kejadian Bom Bali 1 yang menewaskan ratusan orang di Legian Kuta pada 12 Oktober 2002 yang lalu. Peledakan Bom yang melibatkan keluarga Amrozi asal desa Tenggulun Lamongan dan beberapa orang veteran Perang Afghanistan tersebut membawa korban lebih dari 200 orang yang sebagian besar adalah warga asing terutama Australia. Kejadian yang menyebabkan pengamanan di Bali menjadi begitu ketat baik di dalam pulau Bali sendiri maupun di berbagai pintu masuk sampai kini.
Dalam kasus Bom tersebut, semua pelaku yang telah divonis hukuman mati telah menjalani ekskusi hukumannya di lapas Nusakambangan beberapa tahun yang lalu. Di antara para pelaku tersebut, satu orang yang mengaku menyesal terhadap peristiwa bom Bali dijatuhi hukuman seumur hidup dan harusnya menjalani seluruh sisa hidupnya di lapas Kerobokan Bali. Pelaku tersebut adalah Ali Imron. Namun berita mengejutkan dilansir oleh viva news.com, ternyata Ali Imron tidak berada di Lapas Kerobokan Bali suudah sejak lama.
Menurut laporan Viva News tersebut, ALi Imron bukan hanya tidak berada di Lapas Kelas IIA Kerobokan, tetapi diduga dia berada di luar pulau Bali. Menurut Siswanto selaku kepala lapas Kerobokan, semenjak dia bertugas di lapas tersebut 2 tahun yang lalu, dia tidak pernah bertemu dan pernah tahu keberadaan Ali Imron, meski namanya masih tercatat sebagai warga binaan lapas tersebut.
“Namanya masih tercatat sebagai warga binaan Lapas Kerobokan. Namun demikian saya diberitahu bahwa Ali Imron dipinjam oleh Densus 88 Mabes Polri untuk kepentingan pengembangan penyidikan jaringan teroris di Indonesia,” ujar Siswanto.
Masih menurut SIswanto, ada surat dari Mabes Polri perihal peminjaman terpidana kasus bom tersebut untuk membuka simpul-simpul jaringan terorisme di Indonesia. Namun dia tidak ingat nomer surat tersebut dan juga siapa pejabat yang berwenang yang menandatanganinya. Masih menurut Siswanto, estimasi ketidakberadaan Ali Imron di Lapas Kerobokan sudah berlangsung sekitar 4 tahunan dan sejauh ini tidak ada surat permintaan pemindahan penahanan terpidana terorisme tersebut.
Sebagai Kalapas, suatu hal yang aneh jika Siswanto mengaku tidak mengetahui keberadaan salah seorang Narapidana binaan di lapasnya. Apalagi yang bersangkutan merupakan narapidana kasus terorisme yang sedang menjalani vonis hukuman seumur hidup. Meski adanya dalih peminjaman tersangka untuk membongkar simpul terorisme, setidaknya dia pasti tahu dimana keberadaan sang narapidana tersebut. Setidaknya pasti dia akan selalu meminta laporan dimana keberadaan sang narapidana tersebut. Hal ini menurut saya sangat aneh dan menggelikan.
Menurut berita yang ditulis oleh inilah.com, sebenarnya ketidak beradaan Ali Imron di Lapas Kerobokan pernah mendapat sorotan dari PM Australia. Pada berita yang posting tanggal 10 november 2008 tersebut, diberitakan jika Kapolri saat itu, Jendral Pol SUtanto membutuhkan bantuan Ali Imron untuk menumpas gerakan terorisme di Indonesia. Tetapi yang aneh ternyata Ali Imron pernah diundang berbuka puasa bareng oleh Brigjen Surya Darma di rumahnya di kawasan Lebak Bulus. Sebelumnya di tahun 2004 dia ngopi bareng sama Brigjen Gorries Mere di Starbucks Cafe. Dan Sebelum ekskusi terpidana yang lain, Ali Imron malah meluncurkan sebuah buku yang isinya terkesan cuci tangan dari peristiwa Bom tersebut. ( SUmber di sini )
muslimdaily.com |
Benarkah Ali Imron sengaja dipinjam oleh Mabes Polri? Ataukah dia ternyata berhasil melarikan diri untuk membentuk simpul-simpul baru terorisme di Indonesia? Ataukah dia memang sengaja dihilangkan secara diam-diam karena dia mempunyai suatu info yang bisa mencemarkan nama baik seseorang ataupun segelintir orang yang berkepentingan dengan kasus tersebut? Bukankah kita masih ingat, bagaimana pelarian Eddy Tansil yang menurut selentingan malah sudah mati dibunuh karena khawatir keberadaannya akan menimbulkan nyanyian sumbang yang bisa menyeret orang lain ke dalam kubangan dinding penjara yang dingin? Semoga info tersebut adalah benar adanya dan semua dugaan penulis itu ternyata salah adanya.
Denpasar, 03102011.1246
Maklum Pak, ada isu resufle kabinet. jadi terus Bomboman. he.he..
BalasHapusSepertinya seperti itu pak.
BalasHapusNtar tahu-tahu ada kucing dapat ikan asin eh maksudnya manusia siluman jadi menteri ya pak.
padahal gak jelas latar belakangnya apalagi halaman depannya. hahaha
met malam pak guru