http://andreafrian.blogspot.com/ |
Kata-kata " Allah tak akan merubah nasib suatu kaum, sebelum mereka sendiri yang berusaha merubahnya " telah menjadi hujjah dalam hati Xixi. Sejak pelaksanaan taubat nasuha yang dilakukannya, Xixi terus aktif mendalami agama islam. Hari-hari kelam yang pernah dilaluinya tak ingin lagi terulang dalam hidupnya. Karena itu dia terus berupaya untuk mendalami ajaran agama yang sempat terlupa olehnya. Tak lupa Xixi terus mengusahakan kesembuhan dirinya dari virus HIV yang menjangkitinya.
Hari-hari Xixi kini telah berganti. Fajar baru dalam hidupnya telah menyingsing di ufuk timur, memindai lembar demi lembar selaput kegelapan yang telah merongrong jiwanya. Perlahan cahaya iman yang pernah tersingkir, kini semakin kuat menyinarinya. Sinar matanya yang kuyu dengan hiasan hitam di sisi-sisi kelopak matanya perlahan berganti dengan pancaran semangat yang terpatri semakin besar. Tak ada lagi raut putus asa terlukis di raut wajahnya yang terlihat semakin cantik. Riasan muka yang dulu tebal kini telah terganti dengan sapuan tipis nan alami. Sementara rambutnya yang dulu terbungkus aneka warna, kini telah terbungkus selembar kain panjang yang anggun menggantung. Tubuh mulus yang dulu terumbar paparan nakal mata jalang, kini telah tersembunyi dalam balutan baju-baju yang syar'i.
Hari-harinya kini hanyalah diisi dengan belajar dan belajar. Usaha dan usaha untuk kesembuhannya. Langkah kakinya semakin ringan mengunjungi satu majelis ilmu ke majelis ilmu lainnya. Dari satu masjid ke masjid lainnya. Tak ada lagi botol-botol minuman beralkohol yang menemaninya. Kepulan asap putih rokok mild yang dulu setia menghiasi paru-parunya kini telah pergi. Xixi berjanji tak akan kembali lagi menggunakannya. Tak dipedulikan lagi popularitas yang dulu sempat ditakutinya akan luntur. Yang ada kini hanyalah ikhtiar untuk belajar dan kesembuhannya, setelah itu berserah diri kepada Illahi robbi.
Tak hanya rajin ke majelis ilmu, Xixi tak segan hadir sebagai pembicara dalam seminar-seminar mengenai HIV/AIDS. Dengan lancar dan tanpa malu-malu lagi, dia menceritakan siapa dirinya, apa motif dan tujuannya sebagai pembicara kepada para peserta seminar. Rasa simpati dan empati datang untuk dirinya. Namun bukan itu yang dia harapkan. Dia hanya berharap agar ke depannya semakin sedikit orang yang terpapar penyakit mematikan tersebut.
Tak jarang dari seminar dan majelis yang dikunjunginya, dia mendapat beberapa informasi yang dibutuhkannya Informasi tentang beberapa pengobatan baik secara medis maupun alternatif yang bisa jadi jalan untuk meraih kesembuhan. Setelah menimbang dengan matang, Xixi akhirnya memutuskan untuk mencoba beberapa pengobatan yang sesuai dengan akal sehatnya. Satu kali gagal, dia coba ke metode yang kedua. Yang kedua gagal, dia coba ke yang ketiga dan seterusnya. Tak ada kata menyerah dalam kamus hidupnya.
Hari-harinya semakin sibuk. Berbagai undangan seminar dan majelis terus berdatangan, bergantian dengan jadwalnya mencari jalan kesembuhannya. Namanya yang dulu tenar sebagai wanita penghibur kelas atas dan juga artis top yang telah melahirkan beberapa film laris, kini berganti menjadi pegiat penanggulangan HIV/AIDS. Tak ada lagi Xixi, si cewek cantik yang suka dugem. Tak ada lagi Xixi si cewek bohai dengan pakaian mini membalut tubuhnya. Xixi telah terlahir kembali dalam balutan busana yang rapi menutupi diri.
http://ienahappy.blogspot.com/ |
Xixi benar-benar telah berubah. Saat waktu luangnya, kini diisi dengan berbagai kegiatan bermanfaat. Tak jarang dia juga menetap untuk beberapa saat lamanya di satu pesantren untuk mendalami ajaran agama. Sesuatu yang dulu tak pernah dipikirkannya. Saat lain dia akan ada di beberapa pelatihan kewiraswastaan untuk menambah bekal hidupnya nanti.
Denpasar, 11012012.0156
Masopu
Note :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar