Aku merepih sendiri di sini
Memandang barisan karyamu terpatri
Penuh makna
Selaksa rasa mampu kunikmati di sana
Aku tergidik sendiri di sini
Bukan karena dingin belai pori
Bukan pula karena hantu menyapa diri
Aku tergidik menyelami garis hidupmu di sini
Penuh makna
Meski lara tak henti menyapa
Selaras karyamu terlukis rona
Aku merindu tutur sapa
Saat jemari kita terus bercengkerama
Dalam rajutan halus kata
Meramu nalar dalam bingkai rasa
Katamu ajarkan rasa
Goresanmu membungkus jiwa
Selaksa makna dalam balutan do'a
Bijak tiada terkira
Sahabat
Kurindukan masa kata berjabat
Telikung ego berbagi maslahat
Tanpa pendangkalan kalimat
Hadirmu laksana embun di kilau mentari
Memendar wajah beribu warna
Indah menyapa resapi jiwa
Dengan katamu yang bangkitkan rasa
Sahabat
Hadirmu adalah anugerah
Pelita jiwa yang gulita
Tersaput awan kegalauan
Sahabat
Doaku kan terus terangkai
Iringi ikhtiar yang selalu kau jalani
Untuk hidupmu yang lebih berarti
Sahabat
Kupersembahkan ini untukmu di sana
Kuatkan raga perangi lara
Yakinlah kasihNYA kan selalu hangatimu
Hapus laramu dengan rahiimNYA
Denpasar, 08072011.0010
Masopu
Note :
Kupersembahkan untuk sahabatku ARYA NINGTYAS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar