kuterbujur menatap langit-langit pekat
Berselimut hitam yang semakin melekat
Tanpa bisa bertindak selain mataku tercekat
Menatap sosok tiada kukenal mendekat
Berwajah kemarahan yang mengkilat
Sudutkan aku dalam nada tak berlafadz
Aku yang selalu pongah dengan egoku yang membara
Lemah tiada daya laksana butiran kapas di udara
Aku yang bangga dengan harta dan wanita yang selalu kupuja
Kini lemah sendiri tiada lagi berdaya
Terhimpit karang sesal yang tiada guna
Terlambat langkah tuk kusurutkan
Karena kini mataku tak lagi mampu menoleh kenangan
Tak mungkin lagi kuatur langkah kedepan
Karena kini ku tiada lagi berhaluan
Denpasar, 09072011.0114
Masopu
Note : Dedicate to D A T
Tidak ada komentar:
Posting Komentar