Sabtu, 11 Mei 2013

Panggil Aku Koma

         
http://www.acehtraffic.com/2011/10/highway-harus-transparan-dana-aspirasi.html
  
“Panggil aku Koma! Tak perlu bertanya kenapa aku memintamu melakukan itu.”
            Nama panggilanku Koma. Apakah itu berasal dari Komarudin? Komariah? Ataukah nama-nama yang bersuku kata koma. Apakah aku tanda baca? Apakah aku adalah sebutan kondisi diri dimana kesadaran diri menghilang, tak perlu kau pikirkan. Cukup sebut namaku Koma, tanpa embel-embel ataupun sticker yang mengakhiri atau mendahului namaku.
            Aku Koma. Seperti tanda baca, aku hanyalah jedah pada sebuah kalimat. Ya, aku adalah jedah. Aku bisa menjadi antara sebuah kalimat. Karenanya aku seperti seorang musafir yang akan segera pergi, saat rasa letih tidak lagi bersemi. Aku akan pergi, bertualang dengan bersenjata seribu kalimat. Entah untuk materi, entah untuk prestise diri ataupun untuk sebuah hegemoni. Aku akan pergi untuk selalu angkat telunjuk tinggi-tinggi. Karena aku Koma, yang bersenjata kalimat-kalimat penjaring jiwa yang terlupa.
            Aku Koma, seperti belalang aku akan bertualang. Aku bertualang dari satu kalimat ke kalimat lain, menyela nafas yang hampir terputus. Seperti itulah aku. Saat emosi mulai tidak terkendali, saat rasa jenuh menghampiri, aku perlu jedah untuk aktualisasi diri. Aku butuh jedah, relaksasi hati saat tubuh yang terkungkung keramaian merasa sepi. Aku koma, hanya terminal menuju kalimat berikutnya.
            Sekali lagi, sebut aku koma! Ah kenapa aku suka nama itu? Kadang aku lupa diri. Kadang aku lupa janji-janjiku. Bagiku diri hanya wadak ambisi, tak perlu ingatan kuat untuk merekam dan memutar yang telah terjadi. Diri hanya implementasi ambisi, janji manis hanya bualan diri, meraup suara untuk ambisi dan aku akhiri dengan lupa diri. Karena aku Koma, tak perlu ingat semua karena itu tiada guna.
            Aku Koma, bukan yang lain dan tak akan berganti menjadi Titik, Tanya ataupun yang lain.
            Aku Koma, selamanya akan tetap Koma. Aku Koma, tidak mau berganti menjadi Sadar, Sabar apalagi Subur.
            Aku Koma, selamanya tetap Koma.

Denpasar, 1232.12052013

Masopu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...