Kamis, 24 November 2011

Pengalaman Pertama Ikut Lomba Nulis

" Apa ikutan lomba? " kata-kata itu sontak terlempar dari bibirku saat itu. Saat di mana seseorang yang terus memancing ide kreatifitasku untuk terpacu. saat aku bilang "aku tak punya naskah" dia hanya tersenyum saja di saluran telepon yang menghubungkan kita. Begitu selesai tersenyumnya, dia memintaku untuk membuka inbox kompasianaku. Dan dia ternyata sudah nginboxin aku link tentang lomba yang aku ikutin kemarin. Saat aku bilang gak pede, dia tidak menyerah terus memintaku untuk ikutan. Dan akhirnya bujukan tersebut aku terima. Itulah penggalan kisah yang mengawali keikutsertaanku di lomba menulis berdasar iboxan tanggal 26 juni 2011.


Keikut sertaanku sebenarnya bukan dengan persiapan yang matang dan lancar. Meski aku telah punya beberapa ide yang masih mengendap di kepala, tapi ternyata tidaklah semudah itu mengimplementasikannya dalam tulisan. Apalagi aku waktu itu menulis masih berdasar mood dan ide yang suka muncul tiba-tiba. Karena itulah di awal-awal aku sempat stag tidak nulis selama beberapa hari. 

Naskah yang aku kirimkan ke lomba di Republika tersebut adalah perngalaman pertamaku menulis naskah untuk novel. Naskah itu sebenarnya adalah beberapa bagian dari cerbungku di blog. Karena kuikutkan lomba, akhirnya penayangan kelanjutan naskah tersebut aku hentikan dahulu di blogku. Tentu saja aku gak enak sama beberapa orang teman yang ternyata menjadi penikmat setia kelanjutan cerbung tersebut.

Dengan modal nekad aku mulai merekonstruksi ulang naskah yang di lomba aku beri judul " Selubung Hitam Konspirasi" tersebut. Aku kumpulkan semua naskahku di blog. Aku ketik ulang dengan banyaknya penambahan dan pengurangan di beberapa bagian yang sudah aku publish tersebut. Tak terasa awal agustus naskah yang aku kerjakan sudah 80 halaman lebih. Aku pun girang melihat progres tersebut. Aku sudah membayangkan jika deadline tanggal 15 oktober batas akhir lomba akan mampu aku selesaikan jauh sebelum tanggal tersebut.

Tapi ujian kebulatan tekadku untuk ikutan lomba menulis tersebut datang dan tak pernah aku duga sebelumnya. Di minggu ke tiga bulan ramadhan, saat aku mengerjakan naskah tersebut komputerku rusak. Harddisku jebol. Naskah yang belum sempat aku simpan ke flash diskku akhirnya musnah tak berbekas. Dengan jadwal padat yang sudah menantiku di bulan september, keyakinanku drop ke titik nadir.

Berbagai cara aku upayakan untuk menyelamatkan naskahku yang hilang karena matinya harddisk komputerku. Namun menurut tukang servis komputerku, naskah tersebut tak bisa diselamatkan. Selain itu juga karena keterbatasan waktu menjelang hari raya, pengiriman harddisk penggantik untukku agak telat. Terpaksa komputerku opname di sana selama seminggu.

Setelah ujian tersebut berhasil aku lalui, aku giat mengerjakan naskah tersebut. Aku selalu terkenang sama pembicaraanku dengan seseorang yang sering bercerita tentang penulis naskah sinetron or FTV bernama Kassandra Massardi, yang sangat disiplin dalam menulis. Dalam sehari rata-rata dia mampu menghasilkan minimal 30 halaman naskah. Energiku terpacu untuk mengikuti cara tersebut. Tapi ternyata berat juga. Saya hanya bisa menulis sebanyak 10 halaman saja sehari. Memang pernah sampai 30 halaman juga, tapi itupun penatnya bukan main.

Ternyata ujian gak berhenti sampai di situ. Setelah beberapa hari aku mampu menulis 15-30 halaman, pernah aku ngedrop ke titik terendah. Selama sekitar 4 hari saya tak bisa menulis sesuai bayangan saya. Ide yang telah terpatri di otak, tak bisa aku implementasikan dalam tulisanku. Aku tulis satu dua paragraf ataupun satu dua halaman akhirnya harus kuhapus karena tak sesuai dengan jalannya alur ceritaku. Akhirnya aku hanya bisa tiduran sambil nonton tv saja. Aku hampir saja putus asa dan mengundurkan diri dari keikutsertaanku di lomba menulis tersebut.

Tapi ternyata ALLAH berkehendak lain. Saat aku drop tersebut, dia kembali membangkitkan semangat dan imajinasiku lewat seseorang yang begitu dekat denganku. Bukan hanya itu, teman-temanku yang lain juga menyemangatiku. Ide kembali mengalir lancar dan seminggu sebelum hari H tulisanku kelar. Tinggal editing dan print out saja sama mengirimkannya ke panitia lomba. 

Dua hari sebelum deadline, akhirnya ku kirimkan naskah tersebut. Alhamdulillah setelah melewati 2 kali seleksi, akhirnya kini naskahku masuk 100 besar. Kini aku tinggal menunggu hasilnya saja. Sambil menunggu itu aku lakukan editing lagi beberapa bagian yang sempat salah ketik baik ejaan kata maupun nama tokohnya. Dan kini aku juga lagi menyiapkan naskah ke dua untuk lomba di tempat lainnya.
Denpasar, 24112011.0243

Masopu

6 komentar:

  1. wah masuk 100 besar juga? selamat mas.. hehehee.. bagus memang kok tulisannya mas agung :)

    BalasHapus
  2. pesertanya ada berapa? hehe.. piss

    BalasHapus
  3. Peserta 455 orang mas.
    Dan sebagian adalah orang2 yang pernah nerbitin buku baik indie maupun penerbit resmi
    salam

    BalasHapus
  4. Salut, mudah-mudahan menang ya, Mas... :)

    BalasHapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...