http://warisanindonesia.com/2011/05/sejuta-kisah-hunian-terakhir/ |
Hai
Pak Tua yang setia di taman kota
menunggu
sasadara menyapa mayapada
Terangi
wadag-wadag serakah
Yang
lupa sejarah
Hai
pak tua, terduduk di bangku tua
Tanpa
seorang teman jua
Yang
dulu setia kala jaya
Kini
melupa saat dirimu dilibas masa
Hai
pak tua kesepian
Setia
menanti sasadara manjer kawuryan
Sempurna
terangi wujud dan bayangan
Berbagi
terang hingga lipatan
Hai
pak tua pelaku sejarah
Sesal
menyapa
Kuasa
jengkar bersama tapak usia
Menapak
senja kian terlupa
Sanak
saudara murca kemana?
Hai
pak tua yang terlupa
Tersudut
di naungan bramastana
Sebatang
kara jalani titah suwentah
Tanpa
daya menangkis lelah
Yang
datang hiasi wajah
Pak
tua penikmat sesal
Tubuh
lusuh terkunci pegal
Tak
kuasa menolak, mereka terpingkal
Melihatmu
seperti pembual
Kini
bibirmu tersumpal
Saat
tangisanmu mental
Luruh
seperti kain lusuh pembuntal
Hai
pak tua sial
Wadagmu
seperti prasasti kumal
Tak
terawat
Tak
jua selamat
Dari
roda berderak berputar
Keringkanmu
seperti akar belukar
Jayamu
habis terbakar
Denpasar.18122012.0930
Masopu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar