Seorang buruh migrant asal Indonesia terancam tuntutan di pengadilan tenaga kerja London. Dia dituduh berbohong dan melakukan sumpah palsu. Bedasarkan berita yang dirilis siaran radio BBC versi bahas Indonesia, buruh migrant tersebut bernama Yoyoh binti Salim Udin asal Jawa barat.
Kisahnya berawal sejak awal tahun ini ketika dia menuntut majikannnya Lina Chamsi Pasha Dan suaminya Firas Chamsi pasha ke pengadilan dengan tuntutan rasialis, gaji yang belum dibayar serta mempekerjakan orang di luar batas kewajaran jam kerja. Menurut pengakuan Yoyoh sehari dia bekerja rata-rata 16 jam dan hanya boleh tidur di lantai. Hal itulah yang menyebabkan dia mengajukan pengunduran diri terhadap majikannya yang telah tinggal di Inggris sejak tahun 2004 lalu.
Menurut pengakuannya dia pernah disekap sang majikan dari tanggal 4 februari sampai tanggal 12 februari dengan tuduhan telah mencuri anting-anting sang majikan. Selain itu menurut ibu dua anak berusia 39 tahun tersebut, paspor dia juga ditahan oleh sang majikan.
Karena keterbatasannya dalam berkomunikasi menggunakan bahasa inggris, maka ada beberapa hal dari pernyataannya yang dianggap suatu kebohongan oleh hakim pengadilan. Hal ini diungkapkan oleh pengacaranya Emmy Gibbs. Dengan putusan pengadilan yang mendakwa Yoyoh dengan tuduhan kebohongan, maka Emmy Gibbs akan berusaha sebisa mungkin untuk mebebaskan Yoyoh di pengadilan tingkat banding.
Menurut keterangan Emmy yoyoh hanya digaji 300 US$ perbulan, hal ini tidak sebanding dengan jam kerja terdakwa yang dalam seminggu bisa mencapai 70 jam kerja. Selain itu masih akan ada usaha pembelaan daro terdakwa dan pengacara dengan menghadirkan mantan Pramuwisma pasangan pengusaha asal Suriah tersebut.
Sementara pihak perwakilan dari kedutaan Indonesia di LOndon sejauh ini menurut sumber BBC belum memberi tanggapan terhadap kasus tersebut. Masih menurut Emmy kliennya tersebut juga mengalami trauma sehingga pernah berusaha untuk bunuh diri dengan meminum cairan pembersih lantai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar