korban bom Solo ( Viva News.com ) |
Siang tadi saat membuka Twitterku, aku dikejutkan dengan ramainya twitt tentang ledakan bom di GBIS kepunton kota Solo. Bom bunuh diri yang meledak jam 10.58 itu langsung menewaskan pelaku dan melukai belasan orang lainnya. Bahkan salah seorang korban yang merupakan jemaat Gereja tersebut akhirnya meninggal dunia juga di sore harinya
.Twitt kutukan langsung memenuhi akun twitterku. Selain dari beberapa media online nasional yang aku follow, juga twitt dari beberapa tokoh nasional yang masuk juga. Aku tergelitik dengan Twitt pak Goenawan Muhammad yang menyatakan " Setuju! RT @hermansaksono: Cara mudah untuk terlihat cerdas itu dgn mengatakan suatu kejadian adalah pengalihan isu". Secara pribadi saya beropini bahwa ini merupakan salah satu cara pemerintah untuk mengalihkan isu dari serangan yang sedang menghampiri penguasa dan jajaran partai serta menterinya. Hal itu langsung saya Retwitt kepada pak Goen " @gm_gm @hermansaksono Setuju pak Gunawan. aksi bom ini hanya pengalihan saja" Sebagai opini pribadi.
Malamnya saat saya OL lagi, saya mendapati beberapa twitt yang mendukung opini saya. Seperti halnya analisa dokter Joserizal Jurnalis ketua relawan MER_C yang dimuat republika online. Beliau mencium adanya konspirasi untuk mengalihkan isu-isu yang menerpa pemerintahan saat ini terkait dengan kasus Nazaruddin, Century dan Antasari Azhar yang dikhawatirkan akan menyeret keterlibatan Presiden dan Wapres dalam kasus-kasus tersebut.
Dengan dukungan data kerusuhan yang dia sebutkan, memang kemungkinan tersebut bisa jadi masuk akal. Bagaimana kasus DPT palsu tertutup oleh bom JW MARRIOT dan RITZ CARLTON. Saat sorotan mengarah pada kasus ANDI NURPATI, ANTASARI AZHAR, CENTURY dan NAZARUDDIN tertutup dengan kerusuhan AMBON 11 SEPTEMBER. Untuk semakin menjauhkan endusan media terhadap kasus-kasus tersebut meledaklah kasus BOM GBIS SOLO.
Hal ini tampak aneh saat dugaan yang masih bersifat sementara, oleh presiden sudah dipers riliskan bahwa bom Solo terkait dengan peledakan masjid di Cirebon bulan April lalu. Sementara aparat kepolisian masih menyelidiki tentang keterkaitan peristiwa tersebut seperti dinyatakan dalam berita ini. Dr JoseRizal menggunakan teori Continous condioning untuk analisa yang telah terbit di Republika tersebut. Lengkapnya silahkan baca di sini.
Tudingan adanya konspirasi peristiwa tersebut juga diungkapkan oleh Ketua Bidang Pemberdayaan Umat PB HMI Malik. "Saya menilai bom bunuh diri di Solo merupakan konpirasi politik penguasa yang mengorbankan umat beragama untuk memindahkan satu isu ke isu berikutnya," ujar Malik saat ditemui Tribunnews.com usai menggelar Konpers 'mengecam aksi teroris', di kantor PB HMI, Jakarta, Minggu (25/09/2011).
Terkait peristiwa pemboman tersebut, ketua umum PP Muhammadiyah menyayangkan lemahnya BIN dalam mengawasi gerakan teroris yang beroperasi di Indonsia. Seperti dilansir Republika Online, Din menyatakan " Seyogyanya peristiwa seperti ini sudah bisa diantisipasi. Seandainya BIN mau belajar dari kasus kerusuhan Ambon tanggal 11 september kemarin. Bagaimanapun dari kasus tersebut, harusnya BIN bisa mengambil pelajaran untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya.
Sementara terkait peristiwa tersebut, selain menyatakan keterkaitan peristiwa GBIS dengan Bom Cirebon SBY juga menyatakan akan melakukan investigasi internal terhadap TNI, POLRI dan BIN."Dengan kejadian ini, perlu investigasi internal untuk memastikan para aparat keamanan dan intelijen telah bekerja dan menjalankan tugas-tugasnya sebagaimana yang diharapkan," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menggelar jumpa pers, Ahad (25/9).( Republika online )
Untuk mengantisipasi hal seperti itu terulang kembali, presiden SBY meminta jajaran intelejen dan aparat berwenang untuk bertindak preventif dan Proaktif. Namun tindakan tersebut tidak boleh represif. SBY menegaskan agar aparat bertindak tegas tanpa memandang etnis, agama dan kedaerahannya.
Pelaku yang sebelum melakukan aksinya sempat mampir ke warnet yang berjarak 200 meter dari lokais gereja untuk membuka situs Ar Rahman. Pelaku memilih untuk membuka halaman tentang perjuangan islam.
Selain itu dia juga membuka berita tentang peristiwa demo menentang pembakaran Al Quran di Afganistan serta situs tentang Moto GP.
Belajar dari peristiwa tersebut MUI Sumbar segera mengeluarkan siaran pers yang mengutuk serangan bom bunuh diri tersebut, sekalian memperingatkan seluruh umat untuk tidak terprovokasi peristiwa tersebut. Sementara GP ANSOR segera menginstruksikan BANSER dan detasemen 99 untuk membantu pembanguna kembali gereja tersebut dan juga membantu aparat membongkar dalang dibalik peristiwa tersebut.
Sementara dewan Presidium Pusat Ikatan Sarjana Katolik Indonesia ( PP ISKA ) mengutuk peristiwa yang bertentangan dengan peri kemanusian tersebut.
Diingatkan pula ada upaya yang dilakukan secara sistematis untuk merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat. Itu dilihat dari kecelakaan lalu lintas yang berujung kerusuhan di Ambon. Aksi kriminal yang menjadi kasus SARA di Makassar, serta pembakaran pintu gereja di Poso. Oleh karenanya, PP Iska mendesak agar aparat keamanan mampu meningkatkan upaya pendeteksian dini atas upaya perusakan tersebut, yang saat ini dinilai sangat lemah.
Denpasar. 26092011.0358
Bingung komentar kalau kasus2 bom kayak gini :(
BalasHapusBtw, apa khabar, Mas Agung?
Alhamdulillah sehat mbak Anzakia
BalasHapusSaya melihat opini tersebut berdasarkan kejadian-kejadian yang sudah ada dan sependapat dengan twit di Joserizal Jurnaliz.
Salam