Senin, 26 September 2011

Ahmad Yosefa Pelaku Bom Bunuh Diri?

Berita di sejumlah televisi nasional dan media online maupun cetak hari ini sebagian besar membahas masalah pelaku bom bunuh diri. Pelaku yang dinyatakan tewas dalam kejadian diduga adalah Ahmad Yosefa Hayat alias Hayat alias Abu Daud. Pelaku diduga adalah DPO kasus peledakan masjid jami Mapolresta Cirebon bulan April lalu. Tersangka yang telah disiapkan sebagai mempelai ( Sebutan untuk pelaku bom bunuh diri ) turut andil membantu bom Cirebon sebelum akhirnya dimasukan ke dalam daftar DPO oleh kepolisian republik Indonesia
.

Menurut update berita dari beberapa media online ternama, hari ini jasad pelaku telah tiba di Rumah Sakit Pusat Polri untuk menjalani sejumlah uji forensik. Begitu tiba di rumah sakit, jasad tersangka segera dibawa ke ruang otopsi untuk menjalani sejumlah identifikasi melalui sidik jari, DAN dan Odontologi. Hal ini disampaikan langsung oleh kabareskrim mabes Polri Irjen Sutarman saat dikonfirmasi detik.com.

Sementara menurut metronews.com untuk memastikan identitas pelaku, aparat kepolisian menunggu hasil tes uji forensik yang saat ini masih dilakukan di rumah sakit pusat Polri. Meski Kabag Penerang Umum Polri Kombes Rafli Amar sudah mengeluarkan statement tentang dugaan keterlibatan jaringan Cirebon sebagai pelaku pemboman di GBIS Kepunton Solo tersebut. Hal ini beliau nyatakan saat dikonfrimasi Metronews: " "Hasil lidik sementara iya (terkait bom Cirebon). Kepastiannya menunggu giat identifikasi dan pemeriksaan ahli forensik hari ini, termasuk DNA," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar, saat dihubungi, Senin (26/9).

Sementara situs laman Liputan6.com menyoroti jika benar itu adalah salah satu dari 5 DPO bom Cirebon, Hal tersebut berdasar pernyataan Kadiv Humas Polri Irjen Polisi Anton Bahrul Alam.  
Yosefa adalah salah seorang tersangka pelaku aksi terorisme yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) jaringan Cirebon dan Klaten. "Lima pelaku yang masuk DPO adalah Yadi Al Hasan, Ahmad Yosefa Hayat, Beni Asri, Nanang Irawan dan Heru Komarudin," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Anton Bachrul Alam di Cirebon, Mei lalu [baca: Polri Kejar Lima Pelaku Aksi Terorisme]. Yosefa memang diidentifikasi sebagai calon pelaku bom bunuh diri. 

Sementara situs Inilah.com menayangkan berita jika Polri sedang berusaha mengumpulkan data-data yang dibutuhkan. Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan Polri Brigjen Musadeq Ishak mengatakan tim kedokteran masih mengidentifikasi pelaku terorisme tersebut dengan mengumpulkan data dari pihak keluarga.
"Masih dalam proses identifikasi, seperti biasa prosedur internasional DVI, post mortem, penyidik kumpulkan data pihak keluarga, sedang dikumpulkan, sedang dicari," ujar Musadeq saat ditemui di RS Polri Soekanto, Senin (26/9/201).

Kita selaku masyarakat juga menyayangkan peristiwa pemboman tersebut. Kita juga hanya bisa mengutuk peristiwa keji tersebut. Tetapi alangkah baiknya jika statement tentang pelaku pemboman menunggu konfirmasi dari pihak yang berwenang mengenai keterlibatan seseorang. Sementara mengenai statement bahwa pelaku masih terduda, alangkah bijaknya jika jajaran pejabat dari tingkat bawah sampai presiden menunggu konfrimasi dari penyidik sebelum mengeluarkan Statement, agar tidak menyesatkan warga umum.
Denpasar, 26092011.0213

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...