Kamis, 24 Oktober 2013

Senja


http://www.tripadvisor.co.id/Attraction_Review-g317103-d3464524-Reviews-Pulau_Merah_Beach-Banyuwangi_East_Java_Java.html

Deburan ombak mengiringi matahari yang semakin dalam tergelincir. Setapak demi setapak terangnya berganti, menyapa hembusan bayu yang menyodorkan uap garam. Wisatawan yang sedari tadi menunggu momen itu segera beranjak berdiri. Ditinggalkan aktifitas yang mereka lakukan. Permainan ataupun aktifitas lain tak lagi menarik selain momen ini. Tatap mata mereka menantang sinar mentari yang memantul di atas gulungan ombak, bersaing dengan buih yang berlarian menuju pantai. Tak mereka hiraukan silau yang menyapa. Momen itu terlalu indah untuk dilewatkan.
            Garis-garis hitam semakin lama semakin tebal mengarak mega. Mataharipun semakin dalam terperosok. Kepak sayap camar yang melintas, menambah indahnya diaroma senja di pantai itu. Tidaklah heran jika pantai ini menjadi idola warga untuk menikmati saat-saat seperti ini. Jika awan tidak lagi murka, jika hujan tak sedang rajin menyapa, inilah keindahan nyata yang tak mungkin terlewatkan, menikmati keindahan gradasi warna keperakan. Keperakan menjadi kemerahan dan berakhir ketika pekat semakin kuat menyapa.
            Detik demi detik terasa sayang tuk dilewatkan. Selain tatapan mata yang tiada henti mengarah, belasan tangan mengacungkan gadget mereka. Ada yang sibuk mengabadikannya dengan kamera saku ataupun kamera handphone. Sementara yang lain terus merekam momen itu sambil terus memperhatikan gerak lambat sang mentari menuju peraduannya. Hanya suara deburan ombak yang menghentak pasir dan bebatuan, hanya suara anak-anak bermain yang mengiringi wisatawan menikmati momen itu. Semua terhipnotis. Semua terpikat.
            Sesaat setelah bola api itu sepenuhnya lenyap, gradien merah menyemburkan garis-garis lurus menerjang mega yang tersisa. Keindahannya semakin nyata. Birunya langit semakin samar. Warna hitam semakin kuat menjamah. Mataku semakin rakus melahap panorama indah itu. Hembusan angin laut yang menebarkan hawa dingin tak surutkan mata tuk terus menikmatinya. Gelembung-gelembung buih yang menguap, menghadirkan sensasi tersendiri. Sensasi yang hanya dapat aku rasakan setiap kali menghabiskan senja di pantai ini. Moment indah itu sebentar lagi akan muksa. Terlalu sayang untuk melewatkan gradien merah yang akan tertelan gulungan hitam.

Tulisan lama, terinspirasi senja di Kuta dan Pantai Pulau Merah Banyuwangi

Masopu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...