http://www.tripadvisor.co.id/Attraction_Review-g317103-d3464524-Reviews-Pulau_Merah_Beach-Banyuwangi_East_Java_Java.html |
Deburan
ombak mengiringi matahari yang semakin dalam tergelincir. Setapak demi setapak
terangnya berganti, menyapa hembusan bayu yang menyodorkan uap garam. Wisatawan
yang sedari tadi menunggu momen itu segera beranjak berdiri. Ditinggalkan aktifitas
yang mereka lakukan. Permainan ataupun aktifitas lain tak lagi menarik selain
momen ini. Tatap mata mereka menantang sinar mentari yang memantul di atas
gulungan ombak, bersaing dengan buih yang berlarian menuju pantai. Tak mereka
hiraukan silau yang menyapa. Momen itu terlalu indah untuk dilewatkan.
Detik demi detik terasa sayang tuk
dilewatkan. Selain tatapan mata yang tiada henti mengarah, belasan tangan
mengacungkan gadget mereka. Ada yang sibuk mengabadikannya dengan kamera saku
ataupun kamera handphone. Sementara yang lain terus merekam momen itu sambil
terus memperhatikan gerak lambat sang mentari menuju peraduannya. Hanya suara
deburan ombak yang menghentak pasir dan bebatuan, hanya suara anak-anak bermain
yang mengiringi wisatawan menikmati momen itu. Semua terhipnotis. Semua
terpikat.
Sesaat setelah bola api itu sepenuhnya
lenyap, gradien merah menyemburkan garis-garis lurus menerjang mega yang
tersisa. Keindahannya semakin nyata. Birunya langit semakin samar. Warna hitam
semakin kuat menjamah. Mataku semakin rakus melahap panorama indah itu.
Hembusan angin laut yang menebarkan hawa dingin tak surutkan mata tuk terus
menikmatinya. Gelembung-gelembung buih yang menguap, menghadirkan sensasi
tersendiri. Sensasi yang hanya dapat aku rasakan setiap kali menghabiskan senja
di pantai ini. Moment indah itu sebentar lagi akan muksa. Terlalu sayang untuk
melewatkan gradien merah yang akan tertelan gulungan hitam.
Tulisan
lama, terinspirasi senja di Kuta dan Pantai Pulau Merah Banyuwangi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar