Jam baru menunjukkan jam 13 siang saat Arya membuka pintu rumahnya. Dengan langkah gontai dia masuk dan segera duduk di ruang tamu rumahnya. Mendung suram menggantung di bening wajahnya yang terlihat lusuh.
" Ada apa mas, kok sudah pulang? " Tanya Aneeva Desy Antari istrinya.
" Aku dipecat dari kantor Ane " Jawab Arya singkat.
" Ya sudah mas. Sekarang mas istirahat dulu. Tenangin dirimu."
Segera Ane mengambilkan segelas air putih untuk suaminya. Setelah itu ditaruhnya di meja depan suaminya. Arya sendiri tampak memejamkan matanya. Masih nampak gurat-gurat ketakpercayaan dalam kerut muka lelaki berusia 28 tahun tersebut.
Waktu terus berlalu. Tak terasa sudah hampir sejam merekan berdua duduk membisu di ruangan itu dengan berjuta tanya yang menggelayuti sisi pikiran masing-masing.
" Ane aku gak tahu kenapa aku dipecat hari ini. Selama ini aku tak membuat kesalahan yang besar sama sekali, tapi gak tahu kenapa tadi pas masuk ke ruang direktur keuangan dia menunjukkan beberapa kesalahan yang sebenarnya tak aku lakukan." Arya membuka percakapan.
" Mas sudah menjelaskan semuanya ke atasan mas? "
" Sudah Ane , tapi anehnya semua fileku yang ada di ruanganku ternyata telah berubah. Dan itu membuatku heran"
" Berubah gimana mas? Bukannya semuanya sudah mas protect kan? "
" Iya semua sudah aku protect, tapi aku heran semua data itu kok tadi bisa sinkron dengan laporan yang aku curiga telah dipalsukan tersebut. Baik yang tertulis maupun yang di file komputerku "
" Lo kok bisa mas? Bukankah hanya mas yang punya password untuk membuka data pribadi mas di sana? "
" Nah itu yang aku herankan. Sejauh ini tak ada yang tahu, tapi aku heran kok bisa semua dataku berubah. Dan perubahan itu terjadi hari-hari menjelang peristiwa pemecatanku itu. "
" Jadi ada yang membobol passwordmu dan merubah data-data di komputer serta laporan yang kamu cetak itu mas? "
" Iya. Dan sayangnya aku gak bisa membuktikannya saat ini. Karena melibatkan dana yang besar itulah mengapa akhirnya aku dipecat. "