Minggu, 26 Desember 2010

Mengenang Tsunami Aceh

Hari ini genap 6 tahun sudah peristiwa Tsunami terbesar sepanjang dekade ini terjadi. Hari itu, 26 desember 2004 saat mentari pagi belum begitu terik sinarnya, sebuah gempa bumi dahsyat mengguncang bumi Serambi Mekah Aceh. Gempa yang menurut United States Geological Survey berkekuatan 9,1 pada skala richter tersebut disusul tsunami dahsyat yang menenggelamkan daratan aceh selama beberapa saat. Tsunami tersebut tidak hanya menerjang Aceh saja, tetapi juga banyak negara mulai Thailand, Malaysia di Asia menyeberang samudra sampai di benua Afrika setelah terlebih dahulu melewati Srilanka, India dan Maladewa.

Gempa dan Tsunami tersebut telah menewaskan ratusan ribu korban jiwa meninggal dan puluhan ribu yang hilang tak tentu rimbanya. Peristiwa itu begitu mencengangkan mata dunia Internasional. Dalam hitungan jam ucapan belasungkawa mengalir laksana tiada terhenti. Bukan hanya berhenti sampai disitu saja, sejumlah negara asing pun tergerak untuk mengirim bantuan dan tim relawan kemanusian di Aceh dan daerah terdampak bencana.

Armada angkatan laut Amerika ( Navy Seals ) sampai harus mengerahkan kapal angkatan perangnya yang juga bisa berfungsi sebagai rumah sakit terapung untuk membantu mengobati para korban yang mengalami cedera parah. Berbagai lembaga bantuan kemanusian baik dalam dan luar negeri berlomba memberikan bantuan kepada korban tsunami. Dari dalam negeri bantuan banyak yang disalurkan melalui PMI, MERC, Pundi Amal SCTV, Dompet Dhuafa Republika dan lain sebagainya. Sementara bantuan asing selain dikordinir oleh palang merah internasional juga melalui bulan sabit merah, perwakilan negara-negara sahabat dan juga pengiriman tenaga medis dan tentara untuk membantu membersihkan puing dan evakuasi korban.

Setiap hari media cetak dan elektronik disuguhi oleh berita tragedi tersebut sebagai berita utama. Bahkan Metro TV satu-satunya jaringan telivisi berita saat itu sampai harus meluangkan waktu khusus ubtuk menyiarkan program tentang perjuangan para relawan menembus medan bencana yang rusak parah. Selain juga menayangkan Video-video yang bercerita tentang detik-detik datangnya air bah yang mematikan tersebut. Pokoknya saat itu tiada waktu yang tersisa tanpa adanya berita tentang bagaimana perjuangan menyelamatkan para korban, cuplikan video tsunami yang diiringi dengan pemutaran lagu “cerita untuk kawan” karya Ebiet G Ade.

Saat itu hampir semua elemen masyarakat tercurah perhatiannya untuk para korban. Baik yang punya kerabat tinggal di Aceh dan sekitarnya, ataupun bukan. Mulai dari kalangan rakyat biasa sampai pejabat dan selebritis baik dalam dan luar negeri tercurah semua perhatiannya ke kejadian mengerikan itu. Presiden dan Wapres yang baru dilantikpun dipaksa berkantor di Aceh untuk mempermudah koordinasi penanganan bencana. ( DISINI )

Dari kalangan selebritis dalam negeri terlihat beberapa perwakilan yang terjun langsung ke daerah bencana untuk menyalurkan bantuan dan juga mengkoordinasikannya dengan PMI. Selain itu beberapa artis juga tergerak mengadakan konser kemanusian yang mana dana yang dihasilkan dari acara itu seluruhnya disumbangkan untuk menolong para korban bencana. Bukan hanya musisi dalam negeri, Michael Learn To Rock dari Denmark pun ikut tergerak untuk mengadakan konser amal untuk korban tsunami Aceh yang diadakannya di beberapa kota di Indonesia.

Kedahsyatan gempa dan Tsunami aceh tak urung juga merambah ke kancah sepakbola. Adalah Cristiano Ronaldo yang datang ke Indonesia untuk menyambangi para korban bencana tersebut. Dia terketuk hatinya saat media dalam dan luar negeri memberitakan tentang ditemukannya seorang anak asal Aceh yang telah 2 minggu terombang-ambing dilautan dengan menggunakan kaos sepakbola timnas Portugal bernomor punggung 10 yang bertulis nama Rui Costa. Ronaldo merasa terenyuh dan terpanggil untuk memberikan bantuan kepada para korban. Tak hanya itu, dia juga mengajak Martunis ( bocah yang ditemukan selamat tersebut) untuk terbang ke Portugal bertemu sama para pemain timnas Potugal dan juga ke kota Manchester untuk melihat aksinya di klub yang dibelanya saat itu.

Namun dibalik semua berita tentang kepiluan dan perjuangan para relawan yang berjuang untuk mencari dan menyelamatkan korba yang masih selamat serta menguburkan para korban tewas yang telah berhasil diketemukan, menyeruak kabar busuk tentang beberapa orang yang memanfaatkan momen itu untuk keuntungan pribadi. Mereka yang datang atas nama suatu LSM dengan sengaja memanipulasi jumlah bantuan yang harus disampaikan. Terlepas dari benar ataukah tidaknya rumor itu, yang jelas kejadian itu telah mencederai rasa kemanusian dan juga hati para korban yang masih diliputi trauma. Hal itu menginspirasi saya tuk membuat coretan singkat ( Disini )

Karena peritiwa itulah, Aceh yang tadinya memanas karena aksi Gerakan separatis Aceh Merdeka ( GAM ) untuk sementara melupakan konflik yang ada. Aparat dari TNI dan GAM serta element masyarakat lainnya bersatu bahu membahu untuk membantu korban bencana tersebut. Seakan mereka melupakan konflik yang telah lama terjadi dan menewaskan begitu banyak nyawa di antara kedua belah pihak.

Tiap tahun warga Aceh khusunya dan warga Indonesia umumnya memperingati peritiwa tersebut. Walau dari tahun ke tahun orang di luar Aceh yang mengenang peritiwa tersebut semakin jarang, tapi bagi sebagian orang peristiwa tersebut masih membekas. Apalagi beberapa waktu peritiwa tsunami kembali menyapa daerah pesisir barat Sumatra.

Kini moment peringatan 6 tahun peristiwa tsunami Aceh tersebut, bertepatan dengan perhelatan final AFF Cup 2010 leg pertama. Untuk itu beberapa element masyarakat Aceh melalui Gubernur Irwandi Yusuf memeinta Timnas pada partai tersebut menggunakan pita hitam di lengan dan juga mengheningkan cipta sebelum pertandingan di mulai. Dan permintaan tersebut menurut kabar akan diterima dan dilakukan oleh Timnas.

Semoga peristiwa tsunami Aceh tidak terulang lagi di masa depan. Dan pemerintahan bisa lebih tanggap dan bijak dalam menangani peristiwa bencana kemanusian yang masih mungkin akan terjadi di negeri ini.

Jika ada kata-kata yang salah dan kurang berkenan di hati para korban saya minta maaf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...