Kamis, 23 Desember 2010

Prestasi gemilang Alex Ferguson

Alex Ferguson

Alex Ferguson kalahkan rekor Matt Busby sebagai manajer MU terlama

Alex Ferguson mencapai prestasi terbaru ketika Manchester United bertandang ke Chelsea pada hari Minggu (19/12): menjadi manajer MU paling lama, 25 tahun.

Dan hasil seri atau menang di Stamford Bridge akan membuat manajer MU berusia 68 tahun ini kembali memiliki kesempatan besar merebut satu prestasi lain di musim kompetisi ini: gelar juara Liga Inggris.

Ini merupakan prestasi tinggi karena dia berhasil melampau rekor Matt Busby, yang menjadi manajar MU selama 24 tahun 1 bulan dan 14 hari -yang diraih dalam dua kali periode antara tahun 1945 dan 1969 dan dari 1970 hingga 1971.

Sejak menjadi manajer MU tanggal 6 November 1986 Ferguson membangun kembali tim dan meraih gelar dalam jumlah yang tidak pernah dibayangkan oleh klub ini ketika dia pindah dari klub Aberdeen untuk menggantikan Ron Atkinson.

Di setiap awal musim pertandingan, faktor paling penting MU yang membuat mereka selalu mencapai prestasi tertinggi adalah adalah napsu dan tekad untuk menang dari para pemain dan manajernya.

Prestasi MU yang tinggi ini menunjukkan bahwa tekad Ferguson itu masih tetap menyala hingga saat ini.

Dan, dengan mengalahkan Arsenal pada hari Senin (13/12) ditambah pertandingan tandang ke Chelsea, Ferguson terlibat dalam pertandingan yang sangat dia sukai.

Saya yakin jika MU berhasil menghindari kekalahan di tangan Chelsea, Ferguson akan mencapai satu target baru: menciptakan rekor memenangkan gelar Liga Utama sebanyak 18 kali yang saat ini sama-sama dipegang oleh MU dan Liverpool.

Jika kita mengukur tingkat keinginan menang yang dibutuhkan untuk mempertahankan kesuksesan, kecuali jika para pemain memiliki kemampuan istimewa seperti Ryan Giggs atau Paul Scholes, sebagian besar pemain bisa mempertahankan tekad ini antara 10 dan 12 tahun.

Saya hanya bisa mengungkapkan rasa kagum pada upaya Ferguson mengatasi tekanan sebagai manajer top berdasarkan pengalaman saya sebagai pemain di Liverpool. Semua orang memandang bahwa mengejar gelar adalah kehidupan yang menyenangkan, memang ada benarnya, tetapi saya bisa pastikan bahwa hal itu sangat menegangkan secara mental.

Seusai menyelesaikan satu musim kompetisi dengan sukses besar, kita langsung harus mengulangi proses itu lagi di musim berikutnya.

Lingkaran ini terus berulang dan jika kita terus sukses dan jika kita tahu tim kita berada di puncak, seperti yang dinikmati oleh MU sejauh ini, kita akan bermain dengan kemampuan maksimum dalam pertandingan penuh ketegangan karena semua tim ingin mengalahkan tim kita.

Saya merasakannya selama 14 tahun di Liverpool dan saya merasakan tekanan itu di musim terakhir saya tahun 1990-1991.

Pada bulan Maret tahun 1991, saya tidak bisa tidur. Saya selalu memikirkan hasil akhir pertandingan. Apa yang akan terjadi jika tim lawan bisa memetik tiga angka saat melawan tim saya? Pada saat itulah saya sadar sudah saatnya saya pensiun.
Semangat tinggi

Ferguson memikul tanggungjawab itu di klub besar ini selama 24 jam dengan sukses, dia selalu ingin berhasil dan menciptakan target baru.

Tahun 2002 dia hampir pensiun tetapi kemudian berubah pikiran setelah tampaknya dia kebingungan dengan kegiatan yang bisa dilakukan jika tidak terlibat dalam sepakbola lagi.
Alex Ferguson

Alex Ferguson memiliki semangat tinggi untuk selalu menang

Jika anda melihat dia sekarang, keputusannya untuk tidak jadi pensiun adalah langkah yang tepat.

Dia kelihatan sehat, masih ingin mempersembahkan sukses bagi MU dan siap menghadapi para pendatang baru dengan semangat yang sama tinggi.

Dan, ketika dia merayakan babak baru di MU ini, kita tidak boleh melupakan prestasi lain dalam karir gemilangnya.

Banyak pihak memandang kesuksesannya di Aberdeen sebanding dengan prestasinya di Old Trafford.

Prestasi menghancurkan dominasi Glasgow Celtic dan Ranger di Liga Skotlandia adalah prestasi yang cukup baik, namun dia melakukannya dalam satu periode panjang, ditambah dengan mengalahkan Real Madrid untuk merebut Piala European Cup Winners tahun 1983.

Tokoh besar di dunia sepakbola diakui dan diukur dengan prestasi yang dicapai -dan catatan prestasi Ferguson menunjukkan bahwa dia pantas mendapatkan julukan sebagai tokoh besar.

Dia datang ke Inggris untuk menghidupkan kembali MU dan, seperti yang dia akui sendiri, untuk "menggeser Liverpool dari tempatnya di puncak".

Dia berhasil mencapai itu semua, ketika dia pensiun dari Old Trafford dia akan meninggalkan warisan luar biasa.

Ferguson berhasil memproduksi tim dan pemain yang mau berjuang keras, menurunkan mereka dengan gaya permainan menyerang agar gol tercipta dan kemenangan direbut.

Saya ingat pengalaman bekerja dengan Alex Ferguson di Skotlandia, dia adalah orang yang memiliki motivasi dan tekad yang tinggi.

Fakta bahwa dia masih terlibat aktif di sepakbola mengukuhkan statusnya sebagai salah satu tokoh terbesar sepakbola.

Secara pribadi, menurut saya dia orang yang menyenangkan dan akrab. Sementara untuk sepakbola, dia selalu menuntut rasa hormat yang tinggi.
Chelsea tua

Sementara dia bisa berbangga hati sebagai manajer MU paling lama, perayaan yang paling mengesankan adalah jika dia berhasil mencapai hasil akhir yang benar di kandang Chelsea nanti.

Anda tidak perlu menjadi seorang jenius untuk memperkirakan bahwa hasil pertandingan itu akan ketat.

Hari Senin, MU berhasil memetik tiga angka dalam pertandingan melawan Arsenal sementara penampinan Chelsea di babak kedua ketika melawan Tottenham jauh lebih baik dibanding babak pertama.
Alex Ferguson

MU selalu tampil lebih kuat di paruh kedua musim kompetisi

Ini akan menjadi pertandingan penting bagi Chelsea. Jika mereka kalah, periode penurunan prestasi akhir-akhir ini akan berlanjut. Tetapi jika mereka menang, the Blues akan merasa telah menghidupkan kembali peluang di musim kompetisi tahun ini. Tim ini akan berharap banyak dari Frank Lampard yang akan diturunkan pertama kali sejak bulan Agustus.

Menurut saya Chelsea dan United adalah calon kuat juara Liga Inggris, meski klub lain akan mencoba menghalanginya secara ketat.

Jika Ferguson bisa mencegah kekalahan dan berhasil memetik setidaknya empat angka dari dua pertandingan penting, melawan Arsenal dan Chelsea, tim ini akan merasa percaya diri untuk berada di puncak klasemen.

Hasil ini akan membuat MU berada di puncak klasemen sementara menjelang hari Natal, tidak terkalahkan saat memasuki paruh kedua musim kompetisi dimana secara tradisional klub ini selalu tampil lebih kuat.

Saya masih meragukan tim Chelsea karena saya merasa tim ini terdiri dari pemain tua sementara MU bisa memadukan para pemainnya ketika melawan klub yang dianggap tidak kuat dan masih bisa menang.

Kenyataan ini memang cukup ironis karena di awal musim kompetisi ada pihak yang berpendapat bahwa Chelsea bisa memastikan gelar juara Liga Inggris di hari Natal.

Jika MU menang atau seri di Stamford Bridge, saya pastikan klub ini bisa meninggalkan klub-klub lain di belakang.

Tim Ferguson memiliki pengalaman. MU pernah berada dalam situasi ini dan berulang kali menghapus ketinggalan poin dari saingan utama. Tidak seorang pun yang kenal benar dengan medan ini, atau berhasil mengatasinya dengan sukses selain manajer mereka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...