Hari telah beranjak siang. Terik mentari menyelusup ke pori-pori kulit. Panasnya begitu menyengat, hingga kerongkongan pun serasa dipenuhi jelaga dahaga. Iqbal yang baru saja berjalan-jalan keliling kota, memilih untuk beristirahat sejenak di foodcourt sebuah mall yang baru dibangun 2 tahun yang lalu. Dilangkahkannya sepasang kaki berbalut sepatu kets hitam ke sudut ruangan.Setelah memesan capuccino ice dan pisang bakar matanya diarahkan ke jendela. Dari kursinya dia bisa melihat areal parkir mall tersebut disesaki oleh aneka kendaraan.
" Ah kotaku ternyata sudah jauh berubah " gumamnya sambil menyeruput capuccino ice-nya. Sementara di sebelah gelas capuccino-nya tergeletak seporsi pisang bakar keju yang masih mengepulkan asapnya. Baunya begitu menggoda indra penciumannya. Matanya segera beralih memandang kendaraan dan orang yang berlalu lalang diluar area mall tersebut.
" Hemmm enak banget pisang bakar ini " gumamnya lagi saat potongan pertama pisang bakar keju tersebut menyapa indera pengecapnya. Sambil menikmati setiap potong pisang bakar tersebut, Iqbal kembali membayangkan andai saja dirinya bisa lebih lama lagi tinggal di kota kelahirannya ini. Sayangnya dia besok sudah harus balik lagi ke Jakarta, karena lusa dirinya sudah harus masuk kerja kembali.
" Prangg " sebuah tas hitam menyenggol piring kecil berisi pisang bakar kejunya. Piring tesebut terjatuh di lantai dan membuat isinya terserak. Iqbal hanya bisa tersentak kaget melihat hal itu. Kekagetannya berlanjut saat air dingin capuccino ice-nya merembesi celana jeans coklatnya.