Sabtu, 26 Februari 2011

Belajar Malu Dari Seekor Kucing



Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita luput memperhatikan hal kecil yang sebenarnya mampu kita ambil sebagai ajang pembelajaran diri untuk lebih baik. Pernah kita memperhatikan kucing? Yups kucing saat buang kotoran, ataupun saat melindungi anak-anaknya dari gangguan mahluk asing yang suka iseng. Dari tingkah binatang lucu ini kita bisa belajar banyak hal.

1. Mengenai cara kucing membuang kotoran


Pernahkah kita memperhatikan Saat kucing buang kotoran? Kalau pernah pasti tahu dong bagaimana mereka membuang kotoran dan saatnya? lo kok membahas masalah bagaiamana, Kapan dan di mana kucing buang kotoran sih?
Kucing saat buang kotoran pasti memilih untuk mencari tempat yang sepi, tersembunyi dan aman untuk melaksanakan hajatnya tersebut. Tahu kenapa? Ini hanya peesepsi saya pribadi, kenapa kucing melakukan hal tersebut? Karena kucing sadar jika kotorannya itu merupakan suatu aib, karenanya dia gak ingin mahluk lainnya tahu bagaimana dia buang kotoran tersebut, seperti apa ekspresinya maupun hal-hal lainnya.
Dari situ kita bisa belajar bahwa sebagai insan yang dikarunia akal dan Nurani sebaiknya kita bisa memilih dan memilah mana hal yang termasuk katageri kotoran dan bagaimana kita mau berbagi tentang sesuatu yang layak dibagi atau sekedar menjadi rahasia masing-masing pribadi. Kita dengan anugerah akal dan Nurani pasti tahu dong kapan saat kita berbagi informasi dan kapan kita harus menutup informasi. Jangan sampai hal yang berbau kotoran kita sebar luaskan. Kan malu sama kucing. Kucing saja mau menyembunyikan kotoran, masa kita mau membuka aib kita pribadi.

2. Saat kucing Melindungi anak-anaknya dari mahluk asing

Pernahkah kita memperhatikan bagaimana kucing melindungi anak-anaknya dari gangguan mahluk asing? Tentu pernah juga kan. Saat kucing melihat mahluk asing datang mengganggu anak-anaknya, dengan berbagai cara dia akan berusaha untuk membela anak-anaknya tersebut. Walau kadang dia sadar jika lawan yang dihadapi jauh lebih besar ataupun lebih perkasa darinya. Tapi dia pasti coba untuk melawannya. Setelah benar-benar tak mampu baru dia akan menjauh tapi sambil tetap berusaha melindungi anak-anaknya.
Dari hal ini kita bisa belajar, seharusnya sebagai manusia yang berakal dan bernurani kita bisa melindungi anak-anak kita ( Bagi yang sudah berkeluarga ) ataupu hak kita dari intimidasi tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Meski kadang kita sadar kita mungkin kalah tenaga ataupun kalah kuasa. Tapi dengan bermodal akal yang kita punya, kita bisa memperjuangkan hak kita/ anak kita dengan berbagai cara yang mungkin kita lakukan selama masih dalam jalan yang baik.

Bisakah kita belajar sesuatu dari yang Tuhan tunjukkan kepada kita lewat hal-hal kecil yang ada disekitar kita? Tentu kita semua bisa selama kita mau dan punya kemampuan untuk melakukannya.

Denpasar, 26022011.1736 ( menjelang Adzan Maghrib )
Masopu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...