Untuk sebuh raga yang setia menemaniku
Ingin kuhaturkan maafku untukmu
Maaf atas keegoisanku
Maaf atas ketololanku yang telah membatu
Tak sepantasnya aku bersikap seperti ini
Menentangmu dengan tameng dogma-dogma suci
Yang terasa begitu berat tuk kau mengerti
Meski oleh hatimu yang paling suci
Aku begitu egois menuntut pengertian darimu
Sementara diriku kaku mematut kebebasanmu
Dalam belenggu tata krama semu,
Hingga jemu selalu menemanimu
Aku……..
Seringkali menentang maumu
Meski ku tahu sering pula kau melupakan pantanganku
Meski kau tahu semua itu benar selalu
Ahhh………..
Benarkah aku hanya parasit bagimu
Menumpang hidup dalam ragamu
tapi lebih sering menentang inginmu
Meski itu tuk menjaga Agar tak tersesat lakumu
Karena aku hanya sekeping rasa dari kedalaman hatimu
Denpasar, 2025022011.1436
Masopu
aku suka rangkaian kata dan diksinya. aaah beneran deh pengen bisa bikin puisi :')
BalasHapusAyo cepet belajr @lulu. kan banyak teman yang jago nulis puisi. hehehe
BalasHapus