Tempatku Belajar Menuangkan Ide, Merangkai kata dan Peristiwa menjadi sebuah cerita.
Sabtu, 05 Februari 2011
SBY Tirulah Kepemimpinan Mereka
Dalam beberapa hari ini saya sangat tertarik membaca profil 3 orang walikota yang sangat berdedikasi dengan tugas yang dia emban dan sangat menjunjung tinggi kepentingan rakyat yang dipimpinya. 3 orang walikota tersebut adalah Walikota Solo Bapak Joko Widodo, Walikota Jogjakarta Bapak Herry Zudianto dan Walikota Surabaya Ibu Tri Rismaharini.
1. Walikota Solo Bapak Joko Widodo
Walikota Solo ini sudah menjabat sepanjang 2 periode masa kepemimpinan dan saat ini memimpin Kota Solo berdampingan dengan Wakil walikota Bapak FX Hadi Rudyatmo. Yang patut kita teladani dari kepemimpinan Beliau adalah sejak mulai menjabat sampai hari ini beliau belum pernah mengambil gajinya sebagai pejabat Walikota. Selain itu dalam berdinas beliau tidak meminta dibelikan mobil dinas yang baru. Beliau tetap menggunakan mobil dinas Walikota Solo sebelumnya Slamet Suryanto, yang dibeli tahun 2002 silam. Menurut beliau asal mobilnya bisa mengantar dia bertugas dengan selamat, itu sudah cukup.
Kembali ke masalah gaji yang tidak pernah beliau ambil selama bertugas sebagai walikota hingga memasuki masa jabatan yang ke dua ini, beliau tidak mau bercerita tentang alasannya. Memang setiap bulan beliau selalu tanda tangan telah terima gaji, tapi beliau sendiri mengaku belum pernah melihat wujud amplop gajinya seperti apa. Maka tak heran jika akhirnya dia tidak tahu gajinya berapa besar.
Hal lain yang patut dicontoh adalah upayanya menertibkan para pedagang kaki lima di kota Solo. Jika selama ini di daerah lain, penertiban PKL selalu dilakukan dengan tindakan represif dengan mendatangkan satpol PP dan alat berat hal itu tidak berlaku di kota Solo. Jauh hari sebelum penertiban, tepatnya 7 bulan sebelum penertiban sang Walikota dan jajarannya mengadakan sosialisasi dengan jalan makan siang bersama dengan para pedagang kaki lima tersebut. Dari acara tersebut, Bapak Jokowi ( panggilan akrabnya ) bisa menyerap dan memahami aspirasi para pelaku usaha kecil tersebut. Setelah itu dia menetapkan cara-cara penanganan masalah PKL di kota Solo. Saat pemindahan PKL ke tempat penampungan baru yang lebih representatif, beliau mengerahkan para pengawal keraton kesultanan Solo sebagai wujud penghormatan terhadap pelaku usaha kecil tersebut.
Dari usaha penertiban tersebut, beberapa pasar yang sebelumnya semrawut berhasil ditertibkan. Pasar-pasar tersebut antara lain: Pasar Notoharjo, Pasar Nunukan, Pasar Kembalang, Pasar Sidodadi, Pasar Gading, Pusat jajan malam Langen Bogan dan Pasar malam Ngarsapura. Serta menjadikan Monumen Banjarsari lebih asri dan lebih rapi. Semua dengan pendekatan yang manusiawi dan terhindar dari perbuatan yang terkesan arogan dan semena-mena. Untuk lengkapnya bisa baca disini.
2. Walikota Jogjakarta H. Herry Zudianto
H. Herry Zudianto telah memimpin Kota Jogjakarta sejak tahun 2001 lalu. Dan masa jabatan beliau akan segera berakhir tahun ini. Sepanjang masa kepemimpinan beliau, Jogjakarta banyak mengalami perubahan. Di masa kepemimpinan Bapak Herry Zudianto sebagai Walikota, Jogjakarta berhasil meraih berbagai macam penghargaan di tingkat nasional. Di antara penghargaan yang diterima antara lain: Penghargaan Widya Krama ( Program penuntasan wajib belajar 9 tahun ), Penyelenggara bidang sanitasi terbaik tingkat nasional ( bidang pemukiman ), Adipura Bangun Praja tingkat nasional ( Bidang Lingkungan ), Otonomi Award tingkat nasional dan berbagai pernghargaan lainnya. Info lengkap disini
Di masa kepemimpinan beliau dan bantuan aparat di bawahnya, kota Jogjakarta semakin tertata rapi. Selain itu pada 29 November 2010, Walikota Jogjakarta kelahiran 31 Maret 1955 di Yogyakarta ini mendapatkan pernghargaan sebagai kota terbaik dalam menangani kasus korupsi. Penghargaan tersebut diperoleh setelah mengalahkan kota-kota lainnya di seantaro negeri ini. Kota-kota yang berhasil dikalahkan tersebut adalah Denpasar, Makasar, Sragen dan Jembrana. Info lengkap penghargaan tersebut silahkan check ditulisan ibu Ismawati Retno.
Sebelum aktif menjadi Walikota Jogajkarta yang oleh bapak Herry Zudianto malah lebih suka disebut sebagai kepala pelayan masyarakat Jogjakarta, Beliau telah aktif di berbagai kegiatan baik sosial maupun usaha. Tercatat beliau pernah aktif di organisasi Muhammadiyah sebagai bendahara II LPTP PP Muhammadiyah, sebagai bendahara Rumah Sakit Islam Jogjakarta, bendahara IPHI cabang Jogajakrta, BASIZ cabang Jogjakarta serta kegiatan lainnya. Di bidang usaha beliau mendirikan Wisma Batik “Margaria” Malioboro hingga mendirikan berbagai anak usaha salah satunya Pusat Khasanah Busana Muslim“Al-Fath”di bawah manajemen Margaria GroupYogyakarta (1981-sekarang). Bidodata lengkap beliau tertulis disini .
Dalam perjalanan karirnya yang panjang, beliau juga pernah mendapat teguran dari Mendagri saat ini Gamawan Fauzi karena tindakan beliau mengibarkan bendera setengah tiang di rumah kediamannya saat ramai polemik penetapan Guberbur-Wakil Gubernur Jogjakarta melalui RUUK Jogjakarta. Perbuatan tersebut sebagai rasa keprihatinan beliau atas polemik tersebut dan sebagai dukungan beliau untuk penetapan Sultan Hamengkubuwono dan Paku Alam sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jogjakarta tanpa melalui pemilihan yang sedang diperdebatkan oleh pemerintah presiden SBY. Selain mengibarkan bendera setengah tiang, Beliau juga membacakan puisi untuk negeri ini. Bunyi puisinya ada disini.
3. Walikota Surabaya Tri Rismaharini.
Tri Rismaharini, Walikota Surabaya ini baru dilantik bulan september 2010 kemarin. Namun masa jabatannya yang masih seumur jagung tersebut sudah diwarnai dengan upaya pemakzulan beliau oleh Wisnu Wardhana Cs yang dibantu oleh Wisnu Sakti Buana seperti yang pernah saya tuliskan 3 hari yang lalu disini. Meski akhirnya usaha pemakzulan itu gagal setelah beberapa DPP partai yang mendukung pemakzulan mendesak pengurusnya di kota Surabaya serta wakilnya di DPRD Surabaya untuk menarik dukungan pemakzulan tersebut. Namun buntut dari polemik tersebut telah memakan korban. Diantara korban yang harus turun adalah ketua DPRD Surabaya asal Partai Demokrat Wisnu Wardhana. Tak hanya turun dari jabatannya, tetapi juga dipecatnya Wisnu dari kenggotaan partai. Selain itu Wisnu Sakti Buana wakil ketua DPRD dari PDIP, juga harus mendapat teguran keras dari DPP PDIP melalui ketua umumnya Megawati. Serta di-PAW-kannya beberapa anggota DPRD yang ikut getol menyuarakan pemakzulan Ibu Risma. Selain itu juga mundurnya Wakil Walikota Bambang DH dari kursi yang didudukinya.
Masalah Bu Risma berawal dari perda tentang pajak reklame yang dibuatnya, serta kegigihan Beliau menentang pembangunan Tol tengah Kota. Dari kedua masalah itulah maka DPRD Surabaya melontarkan Hak Angket atas kasus tersebut yang berujung dengan pemakzulan terhadap Bu Risma yang gagal dilaksanakan setelah campur tangan pengurus DPP beberapa partai.
Yang patut diteladani oleh para petinggi negeri ini dan juga pemimpin daerah lain adalah kegigihan beliau untuk mempertahankan pendapatnya, tanpa merasa takut akan kehilangan jabatan. Beliau lebih memilih membela kepentingan rakyat yang diwakilinya di masa datang, daripada kepentingan sesaat orang-orang partai yang mengusungnya saat pemilukada tahun lalu. Saat negosiasi dengan perwakilan DPP PDIP, Beliau memilih mempertahankan Don Rosano orang telah mendampingi beliau jauh hari sebelum diusung oleh PDIP sebagai Calon Walikota di Pemilukada, daripada memenuhi tuntutan pemecatan dari partai tersebut.
Keteladanan Bu Risma sudah terlihat jauh hari sebelum beliau menjadi Walikota. Saat masih menjadi Kepala Dinas Pertamanan mulai 25 November 2005, dimana dia mampu menata lahan-lahan kosong aset Pemda Surabaya menjadi taman-taman yang asri di Kota Surabaya. Selain itu taman tersebut menyediakan sarana bermain gratis untuk warganya. Tak cukup sampai di situ, dia juga menjadikan Surabaya menjadi kota yang lebih bersih. Beliau tak segan untuk ikut mencabut rumput yang tumbuh liar serta membersihkan area yang kotor saat melakukan inspeksi mendadak ke daerah kerjanya.
Di masa kepemimpinan yang sedang beliau jalankan, Bu Risma berencana membenahi beberapa daerah kantong banjir di kota Pahlawan tersebut. Beliau berencana akan memperdalam dan melebarkan saluran drainase di daerah Rungkut, Wonorejo dan kawasan industri SIER, Sumberejo, Sememi, Kalibokor dan Mayjen Sungkono. Sementara untuk wilayah Demak, Beliau berencana melakukan pengerukan sampah di sepanjang aliran sungai yang telah penuh timbunan sampah tersebut.
Seandainya para pemimpin Indonesia mulai dari tingkat terendah sampai ke presiden SBY mau meniru sikap keteladanan mereka, saya yakin dalam 10 tahun ke depan negara ini akan mencapai kemajuan yang sangat signifikan, Korupsi akan tertangani dengan baik, Jeritan rakyat miskin akan semakin jarang terdengar, angka kriminalitas akan menurun drastis, buta aksara semakin sedikit dan yang pasti angak kemakmuran akan semakin meningkat. Selain itu saya yakin tak akan adalagi pejabat yang curhat tentang gaji yang tak pernah naik selama sekian tahun, karena malu sama yang level di bawahnya selama menjabat tak pernah mengambil uang gajinya. Dan yang pasti akan semakin malu melihat kasus korupsi yang transparan tapi tidak tertangani dengan tuntas.
Selain mereka bertiga masih ada 3 orang lagi yang patut dijadikan teladan untuk kita semua di saat ini. Meraka adalah Bapak Mar’ie Muhammad mantan menteri keungan sekaligus ketua PMI yang pernah dijuluki mantan pejabat terbersih di jamannya. Bapak Rochmin Dahuri mantan menteri Kelautan dan Perikanan yang jadi tumbal pemerintahan sebelumnya karena kejujuran yang beliau pegang teguh. dan juga Bapak BJ Habibie seorang tekhnokrat yang selalu saya kagumi kemampuan berpikirnya serta rasa cinta tanah airnya. Hingga rela menolak tawaran dari Boeing untuk bekerja di perusahaan tersebut dengan iming-iming gaji berkali lipat dari yang dia dapat sebagai menristek dan dirut PT IPTN ( Sebelum ganti nama menjadi PT DI ).
Jika ada tokoh lain yang masih hidup dan aktif berkarya yang patut dijadikan contoh untuk membangun negeri ini silahkan teman-teman tambahkan lagi. Agar semakin banyak referensi tokoh berdedikasi yang patut kita teladani untuk kemajuan negara tercinta ini.
Di olah dari berbagai sumber AL: Kompas, Joglosemar, Blogwongjogja, detik Surabaya dan lain-lain
Denpasar,05022011.0227
Masopu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus