Tahukah dirimu
Kicau burung itu begitu kurindu
Semerbak mawar dibalik jendela begitu menggodaku
Dan sejuknya katamu melebur dalam sanubariku
———–
Tahukah kamu
Aku tak rela kantung airmatamu pecah berderai
Membasahi pucuk-pucuk cemara yang bersenarai
menari melambai kawanan burung tuk tertawa berderai
Menghibur hati yang telah lama terbalut duka
————
Tahukah kamu
Jika kicau burung itu begitu mendamba
Mendambamu yang ceria seperti dulu
Yang kokoh menantang nafsu yang menggoda
Kokoh menantang badai yang tak henti menyapa
——————
Ah kamu
Ceriamu lebih merdu dari senandung lagu cinta sang nuri
Yang selalu menemaniku di kala mentari hangat memanggang ambisi
Membakar asaku tuk terus berlari
Demi sebuah nyata yang berawal dari mimpi
—————————-
Tahukah kamu
Kataku takkan henti mengaum di gendang telingamu
Meski makian kan datang menghampiriku
Dengan kata-kata bersayap yang menghambur
————————–
Jujurku padamu
Takkan relakan kau terbuai rindu yang tersepuh
Terbingkai mutiara yang berduri
Melena menggiriskan pedih
Karena engkaulah permata yang ingin kujaga
Dalam hentakan nafas yang selalu menggelora
Selamanya
——-
——–
Denpasar, 31032011.0157
———————–
Note : Wake up girlz
Foto nyadap di blog ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar