Roda waktu berputar tak terhenti
Mentari datang berganti bulan
Saksi pijakan manusia pada bumi yang merapuh
Pahit….
Manis…………
Hitam……….
Putih…………
Telah menghias orbit hidupku
Mencerahkan nilai cinta di hatiku
————-
Saat kaki berpijak di dua tumpuan
Saat hati harus memilih
Kenapa bimbang menghantui
Kunci lidahku tuk bilang Aku sayang kamu
Apakah getar rasa itu telah pergi
Hingga lidahku tercekat kaku
Hingga hatiku diam membisu
Meski telah kucoba selalu
————-
Rasaku bukanlah rekayasa
Yang mudah tuk dikata
Tapi tiada menjadi nyata
Aku tak mau menabur dusta
Jika hanya berbuah lara
————–
Cintaku bukanlah tuk menebar luka
Apalagi jadi berita
Ku hanya cinta pada sebuah jiwa
Yang kan selalu ku puja
Dalam suka
Dalam duka
Selamanya ku coba berdua
Tanpa ada yang ke tiga dan selanjutnya
Itulah janji jiwa
Untuk hati yang selalu memuja
Mentari datang berganti bulan
Saksi pijakan manusia pada bumi yang merapuh
Pahit….
Manis…………
Hitam……….
Putih…………
Telah menghias orbit hidupku
Mencerahkan nilai cinta di hatiku
————-
Saat kaki berpijak di dua tumpuan
Saat hati harus memilih
Kenapa bimbang menghantui
Kunci lidahku tuk bilang Aku sayang kamu
Apakah getar rasa itu telah pergi
Hingga lidahku tercekat kaku
Hingga hatiku diam membisu
Meski telah kucoba selalu
————-
Rasaku bukanlah rekayasa
Yang mudah tuk dikata
Tapi tiada menjadi nyata
Aku tak mau menabur dusta
Jika hanya berbuah lara
————–
Cintaku bukanlah tuk menebar luka
Apalagi jadi berita
Ku hanya cinta pada sebuah jiwa
Yang kan selalu ku puja
Dalam suka
Dalam duka
Selamanya ku coba berdua
Tanpa ada yang ke tiga dan selanjutnya
Itulah janji jiwa
Untuk hati yang selalu memuja
Denpasar, 09042011.1153
Note: Foto minjam di Google
Tuk Fera nuraini maaf pesananmu baru sempat sekarang aku acak-acak
dan jadinya ngacau begini ya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar