Di suatu daerah yang terpencil hiduplah seorang pemuda lugu yang bercita-cita tinggi. Dia merupakan anak seorang petani penggarap. Jadi sejak kecil yang dia tahu hanya bergaul dengan cangkul dan binatang piaraannya. Setelah menamatkan sekolah SLTP-nya di satu-satunya sekolah negeri yang ada di kecamatannya tersebut, Dia memutuskan untuk pergi ke kota dan bekerja sambil menuntut ilmu. Pemuda tersebut bernama Tedjo.
Setelah mendapat restu dari ibu-bapaknya, pergilah Tedjo ke kota yang di impikannya. Dengan mengendarai kereta ekonomi, dia pergi ke kota. Seumur hidup inilah pertama kalinya dia naik kereta dan pergi meninggalkan kota tempat tinggalnya. Setelah hampir 6 jam terguncang di dalam kereta, Tedjo akhirnya sampai di kota tujuan.
Setelah turun di stasiun, Tedjo keluar dengan jalan kaki di depan stasiun. Saat melihat bangunan-banguna yang tinggi menjulang, tiada terasa matanya tiada berkedip. Saking kagumnya dia tidak lagi bisa merasakan terik mentari yang membakar kulitnya yang kecoklatan.
Setelah puas melihat gedung-gedung tinggi tersebut, Tedjo berniat jalan kaki melanjutkan perjalanan, Tapi dia lupa kalau dia tidak punya tujuan pasti ke kota tersebut. Asyik berjalan, akhirnya dia berhenti di halte bus. Sambil minum es teh manis, kembali mata tedjo tertuju pada sebuah banguna yang tak lain adalah cabang bank asing di kota tersebut. Mata Tedjo tertuju pada sebuah tulisan " OPEN".
" Gila baru kali ini aku lihat OPEN segede gitu" Gumam Tedjo sambil memperhatikan bank tersebut.
Tedjo teringat pada saat masih di desa, tiap menjelang hari raya warga sibuk memanggang kue kering yang di masak di OVEN. Tapi karena memang lidah orang desa, OVEN mereka baca jadi OPEN. Dan pikir Tedjo, Tu;isan OPEN di depannya adalah open yang biasa digunakan orang untuk memanggang kue kering.
Tedjo heran banget saat melihat orang keluar masuk ke bangunan tersebut. Tiada terasa sudah 30 menit lebih dia memperhatikan hal tersebut. Saat itu mata Tedjo tertuju pada bule berambut keriting pirang yang masuk ke Bank tersebut. Tak lama kemudian keluarlah seorang kulit hitam dengan rambut yang sama keriting pirang.
" Dasar manusia bego, ngapain juga tadi masuk ke dalam OPEN. Gitu kan jadinya kulit putihnya berubah jadi gosong. " Guman Tedjo dengan lugunya.
" Mbak jangan masuk ke situ mbak " Kata Tedjo saat melihat cewek cantik berbodi seksi dengan sepatu high heelsnya melangkah hendak masuk.
" Emang kenapa mas? " Tanya cewek putih tersebut dengan terheran-heran melihat gaya Tedjo. ( Hari gini, masih suka nongkrong di tempat umum dengan berkalung sarung )
" Pokoknya mbak gak boleh masuk, kasihan kulit mbak yang putih mulus ini kalau mbaknya masuk OPEN itu" Kata Tedjo coba menjelaskan.
" Emang kenapa mas? " Tanya cewek itu masih keheranan.
" Mbak tadi ada bule masuk ke OPEN di sana, eh setelah keluar kulitnya berubah jadi item mbak. Aku gak mau kulit mbak jadi item. " Jawab Tedjo sambil senyum cengengesan ( "Wah gak ada deh cewek secantik ini di desa" pikir Tedjo )
" Mas itu bank, bukan OPEN " Jawab si cewek.
" Tapi di pintunya ada tulisan OPEN gitu mbak " Tedjo coba menjelaskan.
" Iya tapi itukan OPEN tempat memanggang kue kering to mbak? " Lanjut Tedjo sedikit heran.
" OOO yang mas maksud itu OVEN mas, bukan OPEN. OPEN itu untuk memberitahu kalau banknya masih buka atau beroperasi." cewek itu menjelaskan sambil melangkah pergi meninggalkan Tedjo yang masih kebingungan.
" Oalah orang itu diberitahu kok ngengkel ya. Rasain ntar kalau keluar pasti jadi item dah" gerutu Tedjo masih tak mengerti dengan penjelasan orang.
" Hee apa loe bilang? dasar wong ndeso " Hardik cewek tersebut sambil melototi Tedjo dari jarak yang agak jauh.
---------
Denpasar, 29042011.1418
Tidak ada komentar:
Posting Komentar