Selasa, 02 Agustus 2011

( Bagian 18 ) Pemindahan Penahanan

Dengan pengawaln ketat akhirnya Arya dipindahkan dari rutan ke lapas yang menurut rencana akan didiaminya selama 7 tahun masa hukumannya. Saat Arya memasuki mobil tahanan yang akan memindahkannya, dilihatnya beberapa petugas telah siaga di kiri kanan mobil. Di bagian depan juga terlihat 2 buah motor dan 2 mobil polisi bersiap mengawalnya. Begitupun di bagian belakang mobil dengan kompisi yang hampir sama. Sementara di dalam mobil tahanan sendiri tampak 2 polisi dengan senjata laras panjang yang siap siaga.


Dengan langkahnya yang berat Arya menaiki mobil tahanan tersebut. Segera borgol yang melingkari tangan Arya dikaitkan dengan rantai yang seukuran tubuh panjangnya. Rantai tersebut terkait mati di lantai mobil tahanan tersebut. Setelah itu dua polisi kembali mengapit posis duduknya.

Mobil bergerak perlahan saat komandan pasukan memberi aba-aba. Raungan sirine yang memekakkan telinga membahana berkejaran dengan laju iring-iringan kendaraan yang bergerak konstan tersebut. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, akhirnya iring-iringan mobil tersebut sampai di lapas tempat Arya akan menjalani masa hukumannya.

Saat kaki Arya baru saja menapaki masuk halaman lapas tersebut, terlihat begitu banyak sorot mata sinis yang mengikuti setiap gerak langkahnya. Mata yang seakan ikut menghakimi Arya atas semua kesalahan yang tiada pernah dia lakukan. Mata-mata yang seakan menelanjangi setiap detail tubuhnya untuk mencari jawaban atas kebenaran semua tuduhan tersebut.

Arya risih. Arya terganggu. Tapi apalah dayanya saat ini. Semua pembelaan dan barang bukti yang dia tampilkan di pengadilan tak mampu menyelamatkan dirinya dari tuduhan yang telah dimanipulasi tersebut. Sekarang yang Arya lakukan hanyalah pasrah sambil menunggu perjuangan Anee, Anita dan Septian untuk mengumpulkan bukti yang bisa membuatnya terbebas dari hukuman tersebut.

Arya terus melangkah. Ditundukkannya pandangan matanya demi tidak melihat sorot-sorot mata yang begitu buas ikut menghakiminya. Tak berepa lama kemudian langkahnya telah sampai di ruangan kepala sipir penjara. Di lihatnya di sana Anee, Anita dan juga Septian telah menunggu untuk bertemu dengannya. Setelah mendapat ijin dari kalapas dengan diawasi oleh beberapa sipir yang berdiri agak jauh darinya Arya berbincang-bincang sebentar dengan mereka bertiga.

" Mas kami sedang mencari bukti-bukti jika mas sebenarnya tidak bersalah mas. " Kata Anee membuka pembicaraan.

" Apa yang mas bisa bantu An untuk mengumpulkan bukti-bukti itu Anee? "

" Apa mas tahu nama orang yang mengaku sebagai auditor independet itu mas? "

" Iya aku tahu. Apa hubungannya sama dia An? "

Dengan singkat Anee menjelaskan semuanya dengan terperinci. Anita dan Septian juga sesekali menimpali penjelasan Anee yang dirasa kurang lengkap. Arya hanya termangu-mangu saja mendengar penjelasan mereka bertiga. Semua itu dirasanya masuk akal dan saling berkaitan.

" Jadi bagaimana mas sudah mengerti maksud kami tersebut? " Tanya Anee saat selesai menjelaskan apa rencana yang akan dilakukannya bersama dengan Anita dan Septian.

" Aku mengerti An. Dan aku dukung usaha kalian bertiga. "

" Apa mas masih punya beberapa info tentang tempat kerja mas yang lama yang belum mas sampaikan kepada kami mas? "

" Semua sudah aku sampaikan An. Tapi mungkin kamu bisa mulai menyelidikinya melalui komputer di meja kerjaku An. "

" Maksud mas? "

" Mungkin memang kita tak akan bisa masuk ke sana An, tapi aku ada seorang teman yang bisa membantu kita An untuk menyelidiki hal ini. Dia bisa melakukan hacking untuk mencari info sesungguhnya tentang perusahaan tempatku bekerja dulu An. "

" Siapa yang mas maksud? "

" Deni An. Dia sebenarnya seorang hacker yang handal. Tapi dia selalu bersembunyi dibalik wajah lugunya. Hanya aku dan dia yang tahu kemampuan hackernya. "

" Budi permana maksudmua mas? "

" Iya dia An. Kamu masih ingatkan rumah dan orangnya? "

" Masih mas. Beberapa hari yang lalu dia juga ke rumah pas mas masih dalam proses persidangan. Dia bilang turut prihatin atas apa yang mas terima. "

" Berarti dia sudah menangkap pesan yang aku kirimkan An. "

" Pesan apa Arya? " tanya Septian menyela pembicaraan tersebut.

" Begini Budi sebenarnya selalu hadir saat sidangku. Dia mengikuti semua sidang itu. Karena itu waktu pembacaan pledoi aku membuat beberapa penekanan kalimat yang terulang dua atau tiga kali di sana. Kalimat-kalimat tersebut intinya memberi tahu Budi bahwa aku telah dijebak. Dan aku meminta bantuannya untuk mengungkap kasus ini. Dan trik ini sebenarnya adalah trik lama saat kami kuliah dulu untuk mengelabui teman-teman kita. "


" Bukannya pledoi kamu itu dibacakan kita berdua secara bergantian? " Tanya Anita.

" Iya memang benar. Tapi di tiap bagian akhir dan awal pledoi yang kalian baca bergantian tersebut ada penekanan kata yang berulang. Dan aku sengaja menyelipkannya saat kita telah bersepakat Anita dan Septian akan bergantian membacanya sampai bagian mana. Di situlah aku selipkan pengulangan kata dan kalimat yang merupakan kode aku dan Budi. " Papar Arya.

" Kenapa kamu tidak memberi tahu kami Arya? Kejar Anita.

" Aku menunggu jawaban Budi dulu, baru mau memberitahu kalian. Dengan kedatanganya ke rumah, dia telah berkata bahwa dia bersedia membantu kita. "

" Terus apa langkah selanjutnya untuk kita "

" Anee kamu kasihkan laptopku ke Budi ya. Biar dia bisa membuka dan mencari data-data apa yang dia butuhkan dari sana. Setelah itu Budi akan menukar laptop kita dengan laptopnya. Dia curiga laptop kita telah dibobol oleh orang lain."

" Ok mas Arya. "

" Satu lagi ya jangan temuin dia lagi. Nanti dia akan mengirimkan hasil pekerjaannya tidak ke rumah ataupun kepada Anita dan Septian. Dia akan meletakkanya di tempat-tempat yang akan dia kunjungi. Dan kamu hanya perlu menerjemahkan SMS kode yang dikirimkannya. "

" Bagaimana aku dan Anita serta mas Septian mengerti kode tersebut mas? "

" Anee kamu masih ingat sama permainan yang sering kita mainkan dulu? Sejenis tebak-tebakan itu? "

" Iya aku ingat mas. Kenapa mas? "

" Nantinya budi akan memakai kode-kode yang hampir sama dengan itu An. Dan dia mengirimnya secara acak, bisa ke kamu ke Septian ataupun ke Anita. Jadi jika menerima SMS tersebut dan kalian bingung bisa saling bertukar pikiran ya. "

" Ok mas. "

" Anita...... Septian aku titip jaga Anee ya. Please help us ya. "

" Ok Ar. Aku akan membantumu. "

" Makasih kawan "

Berbarengan dengan itu tampak 2 orang sipir yang mengawasi kami dari jarak yang agak jauh memberi tanda jika waktunya sudah habis. Dengan anggukan kecil Arya memberi tanda kepada sipir bahwa dia mengerti. Segera dia berdiri dan kedua sipir tersebut segera menghampirinya. Sesaat sebelum kedua sipir itu sampai ke posisinya, Anee menghampiri suaminya dan memeluknya denga penuh kerinduan.

" Kamu buka laci di lemari pakaianku. Ada kata-kata yang aku tuliskan di sana. Mungkin bisa membantumu membuka tabir konspirasi ini An. "

" Baik mas. " Jawab Anee sambil melepaskan pelukannya.

Tak lama kemudian Arya meninggalkan ruangan tersebut dengan kawalan sipir. Sementara Anee, Anita dan Spetian pun bergegas meninggalkan ruangan tersebut untuk segera pulang. Dalam perjalanan pulang tersebut Anee ceritakan kembali beberapa hal yang sempat terlewat untuk dibicarakan. Tak lupa Anee menjelaskan permaianan yang sering dia mainkan bersama suaminya dulu sewaktu masih pacaran. Anita dan Septian hanya mengangguk-angguk mencoba mencerna kalimat-kalimat dari Anee.

Tak lama kemudian mobil berhenti di depan mulut gang tempat Anee tinggal. Setelah Anee turun, mobil kembali melaju berputar arah meninggalkan Anee. Bergegas dia kembali ke rumahnya. Terngiang semua kata-kata suaminya tadi.

---------------

Denpasar, 02082011.1153

Masopu

Note : Cerbung sebelumnya 
baca di sini : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12,13,  14, 15, 16, 17
Terima kasih D A T tuk tantangannya ya. Kucoba terus selesaiin ini
 Gambar Minjam di blog Viva News

4 komentar:

  1. belum ada lanjutannyalagikah?? dijadiin novel detektif manteb banget! saya ngikuti awalnya di Baltyra, tiap saat mampir sana, tujuan utamanya utk nyari lanjutan cerita ini! nggak sabar :) Terima kasih atas tulisan2nya, enak dibaca:) Salam kenal, Pipit

    BalasHapus
  2. Tulisan ini sudah selesai ditulis semua.
    Cuman memang gak dilanjut di sini. Silahkan lihat di Baltyra, sudah masuk di bab 13. Di sana sudah versi editing dari ini, jadi bab 13 di sana, dah lebih panjang dari yang di sini.
    Makasaih dah mampir.
    Salam

    BalasHapus
    Balasan
    1. oh.. oke deh saya "tongkrongin" di Baltyra lanjutannya:) Episode awal agak bertele2/lambat, tapi begitu sudah berurusan di kantor polisi sampai penjara waaahh... bikin gregetan banget, apalagi episode2 belakangan ini..#maklum penggemar detektifnya Agatha Christie, Sherloc Holmes, Ellery Queen sejak kls 6 SD :D#

      Hapus
    2. Makasih ya sudah baca.
      Maklum ini cerita panjang pertama yang saya tulis. Semoga ke depan bisa lebih baik lagi dalm penulisan alur dan ceritanya.

      Makasih ya

      Hapus

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...