Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara telah membentuk tim standarisasi gaji dan remunerasi direksi perusahaan milik pemerintah. Bahkan, bukan tidak mungkin remunerasi direksi bisa turun dari yang diterima saat ini.
“Ada tim di Kementerian BUMN yang akan menyelaraskan agar remunerasi ini wajar,” kata Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar di Jakarta seperti ditulis VIVAnews, Minggu 26 September 2010.
Tanggapan Menteri BUMN ini untuk menindaklanjuti pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutan pembukaan Indonesia Business – BUMN Expo & Conference (IBBEX) 2010.
SBY mengatakan gaji presiden saat ini lebih rendah dibandingkan sejumlah direksi BUMN. Menurut SBY, belajar dari krisis global beberapa waktu lalu, banyak perusahaan jatuh di dunia cenderung mengalokasikan belanja pegawai terlalu tinggi.
“Tidak apa-apa. Yang penting kinerjanya baik. Jangan sampai ada yang gajinya 10 kali lipat gaji Presiden, namun tidak lebih sregep (rajin),” kata Presiden. Karena itu, Presiden menekankan bagi direksi BUMN yang bergaji besar namun tidak menunjukkan kinerja bagus dapat menjadi evaluasi para menteri bidang ekonomi.
Pertanyaannya, berapa sesungguhnya gaji para bos-bos BUMN?
Berikut ini daftar gaji para petinggi BUMN yang VIVAnews himpun dari laporan keuangan perusahaan negara, terutama sejumlah perusahaan publik.
Bank Mandiri
Hasil rapat umum pemegang saham pada 4 Mei 2009 menyetujui penyesuaian gaji Direktur Utama Bank Mandiri menjadi sebesar Rp 166 juta netto per bulan atau mengalami kenaikan sebesar 11,06% dari gaji netto yang berlaku sebelumnya.
Sedangkan, total gaji, tunjangan dan bonus yang diberikan kepada 11 anggota direksi Bank Mandiri berjumlah Rp93,08 miliar per tahun atau setara dengan Rp7 miliar per bulan. Jadi satu orang anggota direksi Bank Mandiri rata-rata mendapatkan Rp705 juta per bulan. Itu belum termasuk fasilitas berupa perumahan, transportasi dan santunan.
Berikut ini perincian penghasilan 11 bos Bank Mandiri selama setahun:
Gaji Rp27,57 miliar, tunjangan yang mencakup THR, cuti, kesehatan dan handphone Rp17,51 miliar, bonus Rp48,0 miliar.
Sedangkan, fasilitas yang diperoleh oleh 11 orang anggota direksi adalah mencakup: Perumahan Rp1 miliar, transportasi Rp3,87 miliar dan santunan (dapat dimiliki) Rp 4,69 miliar.
TELKOM
PT Telkom merupakan BUMN yang juga memberikan gaji besar kepada anggota direksinya. Untuk tahun anggaran 2009, berdasarkan laporan keuangan Telkom seorang direktur utama, Rinaldi Firmansyah memperoleh penghasilan Rp7,22 miliar selama setahun atau Rp602 juta per bulan. Penghasilan itu terdiri atas gaji, tunjangan, asuransi dan tunjangan lainnya.
Sedangkan, seorang direktur Telkom rata-rata memperoleh penghasilan sebesar Rp6,53 miliar per tahun atau Rp544 juta per bulan.
PLN
PLN belum menjadi perusahaan publik. Namun demikian, PLN juga merupakan perusahaan negara yang menggaji tinggi kepada direksinya. Ketika Kementerian BUMN dipimpin oleh Sofyan Djalil, pada Mei 2009 lalu, sang menteri membuat keputusan baru untuk menaikan gaji direksi PLN dari semula Rp45 juta menjadi Rp145 juta per bulan.
Pertimbangannya, PLN yang kini dipimpin oleh Dahlan Iskan merupakan BUMN sangat strategis serta mengelola aset dalam jumlah besar, yakni total Rp350 triliun. Dengan demikian, tanggung jawab yang diemban juga sangat besar.
PT Aneka Tambang Tbk
Jumlah gaji dan tunjangan lainnya untuk komisaris dan direksi perseroan adalah sekitar Rp27,7 miliar. Jumlah gaji dan tunjangan itu untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2009.
Dengan asumsi sekitar 65 persen dari total gaji dan tunjangan itu atau sekitar Rp18,06 miliar untuk direksi, maka dari enam direksi BUMN itu, masing-masing akan menerima gaji dan tunjangan sekitar Rp3,01 miliar per tahun atau Rp250,8 juta per bulan.
Namun, jumlah gaji dan tunjangan komisaris serta direksi perseroan itu turun dibanding 2008 yang mencapai Rp46,3 miliar.
PT Timah Tbk
Berdasarkan data laporan keuangan auditan per 31 Desember 2009, jumlah gaji dan bonus lima direksi Timah sebesar Rp12,7 miliar dengan perincian gaji Rp4,8 miliar dan tantiem Rp7,8 miliar.
Dari data tersebut, masing-masing direksi akan menerima gaji (belum termasuk bonus) minimal Rp962,2 juta per tahun atau sekitar Rp80 juta per bulan. Jumlah gaji dan tantiem direksi tersebut turun dibanding 2008 yang mencapai Rp13,2 miliar. Perinciannya, gaji sebesar Rp4,4 miliar dan bonus Rp8,8 miliar.
PT Bukit Asam Tbk
Total gaji dan tunjangan direksi serta komisaris perseroan per 31 Desember 2010 mencapai Rp20,5 miliar.
Jika diasumsikan sekitar 65 persen dari total gaji dan tunjangan tersebut, atau sekitar Rp13,3 miliar untuk direksi, masing-masing direktur BUMN tambang yang mencapai enam orang itu akan menerima gaji dan tunjangan minimal Rp2,2 miliar atau Rp185 juta per bulan.
Meski demikian, jumlah gaji dan tunjangan direksi serta komisaris BUMN itu meningkat sekitar 10,2 persen dari sebelumnya Rp18,6 miliar per akhir 2008.
Sumber: Vivanews.com
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus