Kamis, 27 Januari 2011

Sesal yang Terlambat

Kuterbujur menatap langit-langit pekat

Berselimut hitam yang semakin melekat

Tanpa bisa bertindak selain mataku tercekat

Menatap sosok tiada kukenal mendekat

Berwajah kemarahan yang mengkilat

Sudutkan aku dalam nada tak berlafadz

Aku yang selalu pongah dengan egoku yang membara

Lemah tiada daya laksana butiran kapas di udara

Aku yang bangga dengan harta dan wanita yang selalu kupuja

Kini lemah sendiri tiada lagi berdaya

Terhimpit karang sesal yang tiada guna

Terlambat langkah tuk kusurutkan

Karena kini mataku tak lagi mampu menoleh kenangan

Tak mungkin lagi kuatur langkah kedepan

Karena kini ku tiada lagi berhaluan

Himpitan dinding dingin ini membuatku terasa membeku

Sementara aku tergolek tak berdaya melawan tatapanmu

Tatapan penuh amarah yang tak pernah kusangka

Menegur aku dengan sejuta tanya yang tak mampu kujawab

Ya aku tak mampu bersuara untuk semua tanya yang pernah aku lakukan

Aku tersedu dalam kesendirian dan ketidak berdayaanku

Aku tergagap lepas dari pongah yang dulu begitu kubanggakan

Sementara aku kini tiada lagi berdaya

Bahkan hanya untuk menangis dengan ratapan sesalpun kini aku terlupa caranya

Tuhan………………….

Ku tiada sanggup mengharap kemulyaan yang pernah kau janjikan

Tapi……………………….

Ku tak jua sanggup menerima kehinaan akibat lalai yang aku lakukan

Tuhan…………………….

Masih pantaskah aku mengharap belas kasihmu

Sementara ragaku kini terpisah dari jiwaku

Sementara nafas pun kini telah berlalu dari jantungku

Tuhan……………………………….

Sesalku telah terlambat aku lakukan

Karena tak mungkin kau beriku kesempatan kini

Selain menghadapi siksa atas apa yang aku perbuat selama ini

Ohhhhhhh Tuhanku

Hanyalah rintihan ini yang mampu aku ucapkan

Karena semua waktu yang kau beri telah terlewatkan

Tanpa sempat aku manfaatkan untuk mengabdi padamu dengan keikhlasanku

Denpasar, 26012011.1344

Masopu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...