Aku tertegun. Dalam bayang lamunannku kembali wajah itu menggoda ingatanku. Ya dia sesosok gadis cantik itu begitu mempesona. Tak bisa aku bandingkan dia dengan teman-teman cewek yang pernah dekat dan hadir dalam hidupku. Sudah hampir seminggu ini bayang wajahnya selalu menghiasi alam bawah sadarku. Tak tahu kenapa aku jadi sering teringat dia sekarang.
==========
Hari ini udara terasa panas banget. Seperti biasa hari ini jadwalku untuk menyerahkan setoran uang hasil restoran ke bank. Dengan sedikit tergesa aku segera berangkat ke bank Permata yang ada di depan Mapolwil Bogor. Tak lupa aku serahkan dulu kunci brankas uang ke wakilku di resto. Setelah semua beres segera aku meluncur ke tujuan naik angkot menyusuri jalanan kota Bogor yang sudah mulai dilanda kemacetan di beberapa titik.
Tak berapa lama, aku sudah sampai tujuan. Dengan santai aku masuk ke dalam dan mengambil dan mengisi slip setoran yang ada di dekat pintu masuk bank. Setelah semua data tak masukkan, segera aku melangkah ke kasir untuk menyerahkan uang setoran tersebut. Setelah semua proses selesai, segera aku keluar tuk kembali ke tempat kerjaku.
Seperti kebiasaanku yang sudah-sudah, setelah dari bank biasanya aku sempatkan dulu tuk melihat-lihat model sepatu terbaru yang di pajang di sekitaran Taman Topi. Ya disana memang sering saya temui karya-karya perajin sepatu yang dijual dengan harga jauh lebih murah di banding di toko dengan kualitas yang cukup baik. Saat asyik meilih dan melihat sepatu yang sesuai selera, tiba-tiba dari belakang ada suara memanggilku.
” Mas berapa harga sepatu yang itu mas?’ Tanya seorang cewek sambil menunjuk sepasang sepatu berwarna pink dengan kombinasi tali yang agak unik.
” Sepatu yang mana mbak? Yang itukah? ” tanyaku agak sedikit kikuk
” Iya mas, sepatu pink itu” Jawabnya
” Waduh mbak maaf saya disini juga lagi nyari sepatu mbak, kebetulan saya agak lama milihnya habis bingung mau pilih yang mana. Itu mbak penjaganya” Jawabku menjelaskan siapa diriku
” Oo maaf mas, tak kirain mas penjaga toko ini mas” Jawabnya sambil bersemu merah
” Ok mbak gak apa-apa.” kataku mencoba menenangkan suasana
Setelah aku tak bisa menemukan sepatu yang sesuai seleraku, akhirnya aku memutuskan untuk pergi dari toko tersebut. Begitu keluar dari toko, aku langsung naik angkot yang sedang ngetem di depanku. Dan surpisenya lagi, ternyata cewek yang tadi ketemu di toko sudah duduk dulu di kursi depanku. Setelah agak lama aku dan dia terdiam mungkin karena malu atas kejadian di toko tadi akhirnya aku mecoba berbasa-basi mencairkan suasana. Setelah beberapa saat berbincang akhirnya saya beranikan diri untuk mencoba menanyakan namanya. Nissa Agustin, hemm nama yang bagus gumamku.
Akhirnya tibalah dia di depan rumahnya. Sebelum turun dia masih sempat memberikan nomer hp-nya padaku. dan berpesan agar aku menelponnya. Setelah itu dia berjalan menyeberang jalan menuju rumah bercat putih yang kokoh berdiri di samping sebuah restoran. Ketika hampir mencapai tepian jalan dia berbalik menoleh dan melambaikan tangan ke arahku.
Braaaakkkkkk
Aku tersentak saat melihat sesosok tubuh itu terlempar beberapa meter dari tempat dia berjalan tadi. Sementara di sisi lain jalan sebuah motor dan pengendaranya terlihat terbanting di jalanan. Aku segera keluar dari angkot dan berlari memburu tubuh tersebut.
Denpasar, 16012011.1916
Masopu
Note: Maaf kemarin belum selesai tapi sudah terpublish duluan. salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar