Senin, 17 Januari 2011

Kasus Gayus, “Prison Break” Versi Indonesia



Melihat kasus mafia pajak Gayus Tambunan yang setiap hari menghiasi berbagai media baik cetak maupun elektronik jadi mengingatkan saya tentang sebuah cerita film seri Amerika yang sering saya nikmati kala malam hari berjudul Prison Break. Prison Break film yang dibintangi oleh Wenworth Miller dan Dominic Purcell.

Film yang meceritakan tentang perjuangan seorang adik yang berusaha membebaskan kakaknya yang di penjara karena jadi korban konspirasi. Lincoln Burrows ( Dominic Purcell ) sebagai kakak dipenjara atas tuduhan pembunuhan adik wakil presiden Amerika yang tiada pernah dia lakukan. Sedangkan Michael Scoffield ( Wenworth Miller ) sang adik adalah seorang Insinyur sipil yang jenius dengan berbagai cara berusaha untuk membebaskan sang kakak dari penjara. Setelah mencoba melalui jalur hukum dan tak berhasil, akhirnya Michael mencoba dengan jalan dia masuk ke dalam penjara Fox River. Untuk memuluskan rencananya, dia beraksi sebagai perampok bank dan setelah ditangkap dia dijebloskan ke penjara tempat kakaknya ditahan.

Setelah ada dalam penjara, dengan keahliannya sebagai insinyur yang ikut merancang penjara tersebut, Micahel mencoba membebaskan kakaknya yang terancam hukuman mati. Dengan bantuan beberapa narapidana lainnya Michael akhirnya berhasil melarikan diri bersama kakak dan teman-teman narapidanya yang membantu melancarkan aksinya.

Setelah berhasil lari dari penjara, ternyata kasus yang mereka hadapi semakin pelik. Kasus penjebakan Lincoln dalam kasus pembunuhan itu ternyata di dalangi oleh suatu perusahaan yang bernama COMPANY yang dipimpin oleh Jenderal Krantz. Company ternyata menyembunyikan suatu penemuan yang bisa digunakan sebagai energi alternatif sekaligus senjata pemusnah massal yang lebih hebat dari nuklir. Untuk membersihkan diri dari tuntutan hukum, Michael dan Lincoln yang dibantu oleh teman-temannya sesama pelarian penjara Fox River berusaha membongkar kebusukan Company.

Kembali ke kasus Gayus Tambunan yang begitu sensasional karena adanya begitu banyaknya kepentingan yang terlibat disana. Konon kasus Gayus ini jika ditelusuri dan sebenarnya memang sudah ditelusuri oleh para penegak hukum akan berpotensi menyeret beberapa tokoh publik di negeri ini. Itulah kenapa Gayus begitu santai menghadapi semua tuntutan dan tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Dia pasti berpikir apapun yang terjadi anak-istrinya sudah diurus sama big bos selama dia gak bernyanyi kepada aparat penegak hukum.

12951739812103045487Jika di Prison Break, para tokohnya berusaha melarikan diri dari penjara untuk membongkar kasus konspirasi yang menyeret mereka sebagai tersangka atas perbuatan yang tak pernah mereka lakukan. Di kasus Gayus, ” pelarian” dia dari penjara bukan untuk membongkar kasus konspirasi, tapi menutupi konspirasi yang dia lakukan dengan sang petinggi partai dalam memanipulasi kewajiban pajak yang harus dibayarkan oleh sang tokoh. Karena kedekatannya dengan simpul-simpul petinggi partai dan juga kekuasaan maka tak heran jika Gayus terlihat seperti orang tak tersentuh hukum. Meski statusnya sebagai tersangka, dia bisa keluyuran kemana saja dia mau. Satu waktu bisa berada di Bali, di waktu lain bisa berada di Macau, China, Malaysia dan juga Singapura hanya dengan berbekal paspor asli tapi palsu dan juga segepok uang yang siap dia hamburkan untuk menutup mulut dan mata petugas lapas dan imigrasi.

Liburannya Gayus ke luar negeri yang ditemani sang istri, diduga ada kaitannya dengan usaha dia untuk mengamankan harta yang dia peroleh melalui aksinya dengan jalan mengalihkan aset tersebut ke luar negeri. Beberapa orang seperti tak habis pikir, bagaimana dia melakukan itu semua. Belakangan memang terungkap jika dia juga menyuap oknum petugas imigrasi agar membuatkan paspor asli tapi palsu dan juga meloloskan dia saat pemeriksaan di bandara. Saat sudah sampai di negara tujuan pun gayus bisa keluyuran dengan lelauasa. Menginap di hotel berbintang serta membeli berbagai souvenir dan oleh-oleh yang bernilai mahak untuk keluarga di rumah dan juga untuk pakangan di rumah mewahnya.

Kasus gayus tak urung juga akhirnya menimbulkan berbagai friksi di luar orang-orang yang terlibat. Sebut saja perkataan anggota komis III DPR Benny K Harman yang menyatakan mantan Kapolri Bambang Hendarso Danuri menyampaikan kekhawatiran tentang pengungkapan kasus ini. Meski akhirnya pernyataan itu diralat oleh politis partai Demokrat tersebut. Sementara mantan Wapres Jusuf Kalla malah mendukung pengungkapan kasus ini karena yakin jika kasus ini tidak akan menyebabkan terganggunya stabilitas negara seperti pernyataan Benny K Harman tersebut. Di lain pihak, Anton Medan menyangsikan aparat penegak hukum akan mau dan mampu menyelesaikan kasus ini karena diduga adanya keterlibatan oknum-oknum tertentu dalam kasus ini.

Yang membedakan kasus gayus dengan seriala Prison Break adalah:

Gayus masuk penjara karena memang dia diduga terlibat konspirasi penggelapan pajak. sementara Prison Break tokohnya korban konspirasi.

Gayus keluar penjara memanfaatkan uang untuk keluar penjara, tokoh di Prison Break keluar penjara dengan membobol tembok penjara.

Gayus keluar untuk menutupi konspirasi yang dia lakukan, Tokoh di Prison Break keluar penjara untuk membongkar konspirasi yang menyeret meraka dengan mencari bukti bahwa mereka tidak bersalah.

Gayus berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya untuk menyelamatkan aset yang dia punya, Tokoh di Prison Break berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya hanya untuk menyelamatkan diri sekalian mencari bukti konspirasi saja.

Mari kita lihat dan tunggu saja apakah kasus konspirasi yang melibatkan Gayus Cs akhirnya mampu dibongkar oleh aparat penegak hukum seperti dalam serial Prison Break. Ataukah aparat hukum sengaja menunda-nunda penyelesaian kasus ini hingga saat yang memungkinkan untuk menjatuhkan tokoh utama yang berkonspirasi dengan Gayus? Saya pribadi hanya bisa berdo’a semoga secepatnya kasus ini segera terbongkar.

Denpasar, 16012011.1659

Masopu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...