Aku masih terpaku
Butiran aksara-aksara itu terserak tak tentu arah
Tersapu deras gelombang yang menggunung
Yang datang seakan tiada terhenti
Mentari yang memerah menjadi saksi
Kala tangan mungil ini mencoba menggapai aksara-aksara yang tersusun rapi
Dari gemuruh yang menyapu tiada henti
Meski terbentur gedung kokoh nan tinggi
Kini
Setelah puas kumemaki tak berdayaanku
Kucoba memungut aksara-aksara yang terserak
Tuk mencoba merangkainya kembali
Menjadi ilustrasi untuk hidup yang lebih berarti
Denpasar, 15032011.2404
Tidak ada komentar:
Posting Komentar