Sabtu, 19 Maret 2011

Ode buat Korban Bencana

Dari kedalaman Samudra
Ibu Alam Bangkit
Pada Dunia yang tidak curiga
Menerjang kepantai
Melenyapkan semua yang dia sentuh
Sebuah dinding besar kuda putih berderap menuju darat,
Menyapu ratusan ribu dari kaki mereka,
Ada menabrak dan berderak dan merobek,
apapun yang di laluinya…
Senandung sangkakala kematian membahana
Bercampur puing-puing yang tak berdaya
Bergoyang menari mengikuti nada amarah sang ibu yang tiada terduga
Damaiku telah musnah
Heningku telah sirna
Berganti kengerian yang begitu nyata
Menyapu semua yang masih tersisa
Dari daratan Pegunungan Terjaga
Membuncah lava merah membara
Lava mengalir di sisi-sisinya
Dan menghancurkan flora - fauna oleh banjir laharnya
Dalam kebakaran hutan dan lumpur yang merah
Udara asap dan debu sarat dengan panasnya;
Alasi Dari malapetaka yang Ibu Alam tempa
Masihkah kita akan pongah menantang dengan gagahnya
Merusak dunia semena-mena
Tanpa ada belas kasih dan cinta
Hingga kegersangan bumi semakin tersiksa
Ataukah kita kan tetap pongah berkata
Ini adalah takdirnya Yang Maha Kuasa
Tanpa andil kita untuk mencegahnya
Bukanlah bumi yang telah murka
Tapi kita yang membangunkan bencana
Dengan segala dalih yang tiada patut dipuja
Untuk memanfaatkan sumber dayanya
Tanpa ada tindakan untuk melestarikannya
Meski peringatan tiada henti menyapa
Melalui kejadian kecil berujung malapetaka
Dari Tingginya Langit Petir menggelegar..
Suara bising guntur riuh bertepuk tangan
Angin mengambil alih,mengibas daun pepohonan
Guyuran hujan, Membanjiri dataran
Air terus membasahi,
Langit terbuka
Tak ada tempat kering
Bumi banjir, memusnahkan rumah-rumah
Tangis nestapa pekakkan telinga
Sungguh jagad raya telah murka
Meluluh lantakkan segalanya
Tuhan
Cobaankah yang KAU kirimkan?
Ataukah murka-MU yang kau hadirkan?
Hingga tak pandang sesiapa dia menyapa
Menebar kengerian dan prahara
Hingga tak tahu baik ataukah jahatnya mereka
Semua musnah tersapu tanpa sisa
Aku hanya bisa meratap di sisi bumi-MU yang lain
Berharap mencari secercah cahaya lilin
Dari prahara yang mebuatku prihatin
Agar aku senantiasa mengingat-MU
Dalam suka maupun dukaku
Denpasar – Makasar, 16032011.1438
FFK052 - White Lily
Sudah publish di kompasiana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...