Selasa, 01 Maret 2011

Aksi Pato Menangkan Milan


Menjelang partai big match antara tuan rumah AC Milan VS Napoli di pekan ke 27 lega calcio serie A, Napoli bertekad memupus tabu kemenangan mereka atas tim kota mode tersebut. Namun sayang tekad Napoli untuk memupus tabu kemenangan saat menyambangi markas Ac Milan Stadion San Siro tersebut gagal dilakasanakan. Aksi gemilang Pato di partai tersebut membuat Napoli pulang dengan kepala tertunduk.

Partai antara pemuncak klasemen melawan tim peringkat 3 tersebut awalnya berawal seimbang dan terkesan membosankan sepanjang babak pertama. Agresivitas Milan harus menemui halangan tembok kokoh Napoli yang bermain dengan kolektivitas tinggi. Sepanjang babak pertama tersebut, Milan hanya melepaskan 5 usaha tembakan ke arah gawang De Sanctis dengan satu usaha yang tepat ke arah pelukan penjaga gawang. Satu-satunya usaha tersebut dilakukan oleh bek Thiago Silva dari dekat garis tengah lapangan.

Kokohnya koordinasi lini tengah dan belakang Napoli membuat Milan sedikit kesulitan menembus area pertahanan Napoli. Trio defender Campagnaro-Cannavaro-Aronica begitu disiplin mengawal pergerakan para pemain Milan. Ketatnya lini pertahanan Napoli membuat bola lebih banyak bergulir di tengah lapangan. HIngga babak pertama berakhir skor imbang tanpa gol tak terelakkan.

Memasuki babak kedua, Ac Milan langsung menggebrak lini pertahanan Napoli. Baru 2 menit pertandingan berjalan, Van Bommel hampir saja menyarangkan gol pertamanya di Serie A, andai De Sanctis tidak sigap menepis bola tandukkannya.

Tekanan Milan membuahkan hasil di menit ke-48 saat secara kontroversial wasit menunjuk titik putih setelah melihat bola menyentuh tangan Salvatore Aronica. Bermula dari tendangan sudut Robinho, bola diperebutkan oleh Ibra dan Cannavaro. Akibat perebutan tersebut, terjadi skrimit di sebelah kanan gawang Napoli, bola yang hampir keluar dari area permainan tersebut berhasil disundul ke tengah kotak penalti. Sayang upaya Aronica menutup sundulan Pato, malah menyebabkan bola menyentuh tangannya. Tak ayal wasit menunjuk titik penalti. Tendangan 12 pas tersebut diselesaikan dengan baik oleh Ibra untuk merubah skor 1-0.

Selepas penalti kontroversial tersebut, permainan berlangsung sedikit lebih terbuka. Napoli mulai bermain terbuka dan menyerang. Namun kokohnya duet Nesta-Silva di lini pertahanan Milan, membuat serangan Napoli sering tertahan di kaki mereka.

Keasyikan menyerang, Napoli kembali dikejutkan oleh gol Boateng. Memanfaatkan umpan tarik Pato, Boateng yang baru masuk menggantikan Robinho mengirimkan sontekan pelan ke gawang Napoli yang tak mampu di jangkau oleh De Sanctis. Gol di menit ke 77 tersebut, membuat Napoli bermain semakin terbuka.

Belum lagi Napoli mengejar ketinggalan 2 golnya dari Milan, Pato kembali menjadi mimpi buruk untuk Napoli. Menerima umpan sundulan dari Van Bommel di daerah pertahanan sendiri, Pato berlari menggiring bola sambil mendapat kawalan dari pemain Napoli. Melihat De Sanctis agak maju, dengan dingin Pato mengirim bola ke sisi kiri gawang Napoli saat masih dalam kawalan ketat 2 pemain Napoli.

Gol ke-3 Milan tersebut benar-benar meruntuhkan kolektivitas permainan Napoli. Mereka semakin tergesa-gesa melakukan serangan. Sehingga serangan mereka banyak tertahan di kaki pemain tengah dan pemain belakang Milan.

Dengan kekalahan ini, pupus sudah keinginan Napoli memupus tabu kemengan atas Milan yang telah berlangsung selama 25 tahun sejak 1986 lalu. Selain itu gagal pula keinginan Napoli menyamai perolehan poin Milan. Kekalahan ini juga membuat posisi Napoli melorot ke posisi 3 di bawah Ac Milan dengan 58 poin dan Inter Milan di posisi dua dengan poin 53. Sedang Napoli di posisi tiga dengan 52 poin.

Susunan pemain:
Milan: Christian Abbiati; Thiago Silva, Alessandro Nesta, Marek Jankulowski (Urby Emanuelson 72), Ignazio Abate (Massimo Oddo 81); Mark van Bommel, Robinho (Kevin-Prince Boateng 63), Mathieu Flamini, Gennaro Gattuso; Zlatan Ibrahimovic, Alexandre Pato

Napoli: Morgan De Sanctis; Paolo Cannavaro, Salvatore Aronica, Hugi Armando Campagnaro; Walter Gargano (Hassan Yebda 84), Michele Pazienza, Andrea Dossena, Christian Maggio (José Ernesto Sosa 79); Edinson Cavani, Giuseppe Mascara (Juan Zuniga 65), Marek Hamsik

Wasit: Gianluca Rocchi
Note : Sudah dipublish di Kompasiana sebelumnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...