Manchester United VS Olympique Marseille
Tradisi Manchester United yang selalu lolos ke babak 8 besar selama 6 musim terakhir masih mampu mereka pertahankan. Bermain di depan pendukung setianya yang memenuhi hampir semua sudut stadion, United mampu mengandaskan wakil perancis di babak 16 besar Olympique Marseille dengan skor 2-1. Bagi Marseille kekalahan ini memperpanjang rekor mereka yang tak pernah lagi mengenyam persaingan di babak delapan besar semenjak tahun 1993 lalu.Pada partai ini United turun tidak dengan kekuatan terbaiknya. Sejumlah pemain pilar yang cedera memaksa Fergie untuk mengusung formasi yang berbeda dari biasanya. Di lini belakang Fergie menduetkan lagi bek muda potensial mereka Smalling dengan Brown. Sementara Rafael yang juga belum begitu fit posisinya diisi oleh Oshea. Di lini tengah United edikit memaksakan Nani untuk bermain, meski cedera yang dialaminya belum sembuh seratus persen.
Bermain sebagai tuan rumah, United yang masih dihantui badai cedera para pemain pilarnya tampil mendominasi sejak awal pertandingan. Kick off baru saja berjalan 4 menit, saat akselerasi Rooney di sisi kanan kotak penalti Marseille tak mampu dihentikan oleh pemain bertahan mereka. Dengan cerdik Rooney mengirim bola ke arah Hernandez yang berdiri bebas di tiang jauh gawang Mandanda.
Gol Hernandez ini bermula dari kerjasama apik antara Rooney dan Giggs. Rooney yang menerima bola di dekat lingkaran tengah lapangan segera mengirim bola ke Giggs yang berdiri bebas di sisi kanan pertahanan Marseille. Bola segera diumpan kembali ke Rooney ole Giggs, saat melihat Rooney berakselerasi masuk kotak penalti. dengan sedikit sentuhan Rooney mengirm bola ke arah Hernandez yang berdiri bebas. Dengan tenag Hernandez menendang bola masuk ke gawang Mandanda.
Setelah gol tersebut, United terus mendominasi jalannya babak pertama. Sepanjang 30 menit pertaman United mempunyai 2 peluang emas yang berhasil dimentahkan oleh penjaga gawang. Kedu peluang itu lahir dari aksi Hernandez di menit ke-23 dan Rooney di menit ke-29.Sayang tembakan kedua pemain tersebut mampu ditahan Mandanda. Sementara Marseille hanya memiliki satu tendangan yang tepat ke arah gawang, saat shooting kaki kiri Cheyrou mampu dimentahkan Van der Sar.
Sepertinya badai cedera United belum akan mereda. Saat pertandingan memasuki menit ke-36, Oshea yang terlibat perebutan bola dengan salah seorang pemain Marseille terjatuh. Setelah mendapat perawatan sebentar, akhirnya tim medis United merekomendasikan Oshea untuk diganti. Rafael yang biasanya mengisi bek kanan di kompetisi liga inggris akhirnya dimasukkan. Namun Rafael sendiri juga hanya mampu bertahan sekitar 30 menit di atas lapangan, saat di pertengahan babak kedua harus ditandu keluar lapangan karena cedera dan digantikan oleh saudara kembarnya Fabio Da Silva.
Di babak kedua, Marseille mencoba menguasai jalannya pertandingan. Meski masih di dominasi United dalam hal ball possesion, Namun anak didik Deshamps tersebut malah lebih banyak melakukan tendanga percobaan ke arah gawang. Meski hanya 1 kali saja yang mengarah ke gawang, tapi jumlah tendangan melencengnya masih lebih banyak Marseille.
Keasyikan menyerang untuk memperoleh gol penyeimbang, Marseille malah makin tertinggal. Valencia yang baru masuk beberapa menit sebelumnya untuk menggantikan Nani sukse bekerjasama dengan Giggs. Umpan terobosan Valencia di sisi kiri pertahanan Marseille tak mampu diatasi pemain belakangnya. Dengan cerdiknya Giggsy mengirim umpan tarik ke tengah kotak penalti. Kembali Hernadez lolos dari jebakan offside dan juga kawalan Heinze dan Diawara. Dengan tenang Hernandez mencetak gol keduanya di menit ke-75.
Gol balasan marseille didapat di menit ke-82. Melalui tendangan sudut yang dilakukan oleh Lucho Gonsalez, bola melambung di tengah kotak penalti United. Wes Brown yang mendapat tekanan dari Heinze mencoba membuang bola dengan sundulannya. Sayang sundulan tersebut malah mengarah ke gawang Van der Sar. Sebenarnya Scholes mampu membuang bola tersebut, tapi sayang sapuannya terlambat, bola sudah terlanjur melewati garis gawang.
Sepanjang 90 menit pertandingan tersebut, United mendominasi ball possesion dengan perbandingan 57% berbanding 43%. Shoot 11 kali percobaan dengan 8 on target untuk United. Sementara Marseille melakukan 12 kali percobaan dengan hanya 3 yang on target. Sementara untuk tendangan sudut 6 berbanding 5 untuk keunggulan United.
Dengan kemenangan ini, United menorehkan rekor kemenangan yang ke-150 kalinya di ajang liga Champion. Sementara bagi Fergie kemenangan yang diwarnai cederanya Rafael ini merupakan kemenangan ke-100 kalinya bagi kiprahnya di Liga Champion.
Susunan pemain:
MU: Edwin van der Sar; Wes Brown, Chris Smalling, Patrice Evra, John O’Shea (Rafael 36, Fabio 68); Paul Scholes, Michael Carrick, Ryan Giggs, Nani ( Antonio Valencia,60 ); Wayne Rooney, Javier Hernandez
Marseille: Steve Mandanda; Gabriel Heinze, Souleymane Diawara, Taya Taiwo, Rod Fanni; Stephane M’bia ( Jordan Ayew, 76 ); Benoit Cheyrou, Lucho Gonzalez; Andre Ayew, Andre-Pierre Gignac ( Mathiue Valbuenna ), Loic Remy
Wasit: Carlos Velasco Carballo
Inter Milan Selamatkan Muka Italia
Juara bertahan liga Champion musim lalu, Internazionale Milan yang di partai pertama tumbang 1-0 dikandang sendiri secara perkasa mampu lolos dari hadangan Bayern Munchen asal Jerman. Satu-satunya harapan Italia di pentas Eropa tersebut, tampil menggila dengan mampu mebalikkan keadaan dari teringgal 2-1 di babak pertama menjadi leading 3-2. Dan keberhasilan ini membuat agregat 3-3, dengan inter unggul gol tandang.Bermain dalam tekanan setelah kekalahan 1-0 di kandang pada leg pertama, Inter Milan tampil menjanjikan saat Samueel Eto’o mampu membobol gawang Kraft di menit ke-4. Kerjasamanya dengan Goran Pandev, diakhiri dengan sontekan manis yang melewati sela-sela kaki Thomas Kraft.
Munchen segera beraksi dengan melakukan serangan gencar ke lini pertahanan Inter. Di menit ke-21 kesalahan Julio Cesar dalam menangkap bola hasil tendangan Robben berbuntut gol balasan yang dilesakkan oleh Mario Gomes.
Di menit ke-31 lini pertahanan Inter Milan kembali menerima gempuran para pemain Munchen. Tendangan keras Robben memang mampu diblok oleh Lucio. Sayang bola tersebut malah mengarah ke kaki Thomas Mueller yang berdiri bebas. Tanpa kesalahan, Mueller memperdaya Julio Cesar untuk membalik keadaan menjadi keunggulan Munchen dengan skor 2-1. Kedudukan ini bertahan sampai turun minum.
Memasuki babak kedua, anak asuh Leonardo bermain lebih baik. Sejumlah peluang berhasil mereka dapatkan. Kerjasama antara Pandev-Snyder-Eto’o di lini depan Inter mampu merepotkan lini pertahanan Munchen.
Serangan bertubi - tubi Inter membuahkan hasil di menit ke-64 melalui sepakan keras Snyder. Tidak puas dengan hanya menyamakan kedudukan saja, para pemain Inter semakin bersemangat mengejar gol keunggulan. Serangan tersebut membawa hasil di menit ke-88 saat Pandev mampu memperdaya Thomas Kraft untuk memungut bola dari gawangnya.
Meski Munchen terus-menerus melancarkan serangan, Namun kokohnya lini pertahanan Inter tak mampu mereka tembus. Tendangan keras dari Robben dan Ribbery di menit-menit akhir masih mampu diatasi oleh Julio Cesar.
Kemenangan ini seakan menyelamatkan wajah persepakbolaan Italia yang telah kehilangan Milan dan Roma di liga Champion serta ketiadaan wakil Italia di babak 16 besar UEFA Europa League. Serta menjadikan mereka tim pertama yang mampu lolos ke babak selanjutanya, setelah sebelumnya kalah 1-0 di kandang. Tim terakhir yang mampu membalikkan keadaan adalah Ajax Amsterdam di tahun 1994-1995 saat menyingkirkan Panthinaikos Yunani.
Susunan Pemain
Bayern Muenchen: Thomas Kraft, Breno (Toni Kroos 90), Daniel van Buyten (Holger Badstuber 70), Danijel Pranjic, Philipp Lahm, Luis Gustavo Dias, Bastian Schweinsteiger, Franck Ribéry, Arjen Robben (Hamit Altintop 68), Mario Gomez, Thomas Mueller
Inter Milan: Julio Cesar, Andrea Ranocchia, Lucio, Cristian Chivu (Yuto Nagatomo 87), Maicon, Thiago Motta, Esteban Cambiasso, Wesley Sneijder, Goran Pandev (Houssine Kharja 90), Samuel Eto’o, Dejan Stankovic (Philippe Coutinho 51)
Denpasar, 16032011.0716
Masopu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar